Jakarta, MINA – Bentrokan yang terjadi antara petugas keamanan dengan massa demontrasi di depan Gedung Bawaslu hingga kawasan Tanah Abang, Rabu (22/5) dinihari, mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas dan lebih 200 lainnya luka.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau korban di RSUD Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) pagi sekitar pukul 08.20 WIB.
Aksi yang dilakukan oleh pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno adalah buntut dari hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (21/5) dinihari yang dianggap banyak terjadi kecurangan.
“Korban sejauh ini ada enam orang meninggal,” kata Anies.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Enam korban tewas itu dirawat di beberapa rumah sakit seperti RSUD Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RSCM dan RS Angkatan Laut Mitoharjo.
“Ini per jam sembilan. Jadi ada 200-an orang luka per jam sembilan, dan ada enam orang meninggal,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan, ada satu korban di RS Pelni, 2 korban di Budi Kemuliaan, 1 korban di Bintoharjo dan 1 korban di RSCM.
“Jadi saat ini semua tim siaga seperti saya sampaikan kemarin ada 37 titik dilakukan di lapangan kemudian ada 10 RS rujukan tetapi semua RS siaga,” jelas Dian.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Anies mengatakan, tim dari Ambulan Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan dan petugas kebersihan sudah standby sejak tadi malam.
“Hormat kita kepada para petugas yang tetap memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta hadir untuk masyarakat,” kata Anies.
Anies juga mengatakan, pihaknya memeriksa penanganan para korban yang sedang dirawat di RSUD Tarakan Jakarta. (L/R06/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak