Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi Bela Al-Aqsha Akan Digelar Jumat di Jakarta

Rana Setiawan - Kamis, 20 Juli 2017 - 23:38 WIB

Kamis, 20 Juli 2017 - 23:38 WIB

302 Views

(Para peserta Aksi Damai pembebasan Masjid Al Aqsha di depan Kedubes Palestina)

Aksi damai membela Al-Aqsha di Jakarta Indonesia. (Foto: Doc. MINA)

Jakarta, MINA – Puluhan LSM Peduli Palestina yang tergabung dalam Aliansi Indonesia Membela Masjid Al-Aqsha (AIMMA) akan menggelar aksi damai memprotes tindakan pelanggaran Israel di kiblat pertama dalam Islam itu. Aksi untuk menyusun agenda umat terkait penistaan terhadap Al-Aqsha itu akan berlangsung di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta usai shalat Jumat (21/7).

Aliansi Indonesia Membela Masjid Al-Aqsha (AIMMA) ini didukung oleh lembaga kemanusiaan solidaritas Palstina, di antaranya Al-Aqsa Working Group (AWG), ASPAC for Palestine, Spirit of Aqsa (SoA), KISPA, KNRP, ACT, BSMI, ADARA Relief International, Sahabat AQSA, AQL, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ponpes Rafah, Azzikra, PB Mathla’ul Anwar, Khairu Ummah, KAMMI, FSLDK, Jakarta Sinergi, PUI, Peduli Jilbab, Gemas, LMI, Bidik Production, Muslim Bersatu, Cadik, dan Pejuang Subuh.

Tokoh dan ulama nasional yang akan hadir di antaranya KH. Abdullah Syafi’i AS, KH. Nasir Zein, KH. Bachtiar Nasir, Ustaz Muhammad Arifin Ilham, Dr. Adhiyaksa Dault, Ustaz Ferry Nur, Ustaz Saiful Bahri, Ustaz Suhartono, Ustaz Ahmad Yani, Ustaz Ahyudin, Ustaz Agus Sudarmaji, Ustaz Nurjannah Hulwani, dan tokoh-tokoh nasional lainnya.

Sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Kamis (20/7), dalam aksi tersebut Aliansi akan menyampaikan kecaman dan kutukan atas berbagai tindakan Israel menutup dan membatasi akses masuk Masjid Al-Aqsha yang bertentangan dengan hak asasi manusia dalam melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini

” Aliansi mengajak para ulama dan dai untuk terus mengingatkan kewajiban umat Islam, membela dan mempertahankan kesucian Masjid Al-Aqsha. Aliansi juga mengajak seluruh umat Islam, khususnya, untuk melakukan aksi protes secara serentak untuk menolak dan mengecam tindakan yang dilakukan Zionis Israel,” tulis Aliansi dalam pernyataannya.

Selain itu, Aliansi menyeru kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk aktif berperan mendorong terciptanya suasana kondusif di Masjid Al-Aqsha, khususnya bagi kaum muslimin yang hendak melaksanakan ibadah shalat di dalamnya.

Aliansi menyeru kepada Parlemen Indonesia untuk mengadakan kerjasama dengan parlemen-parlemen internasional dalam menyelesaikan kesewenang-wenangan dan kezaliman yang dilakukan Israel.

Aliansi mengajak LSM-LSM dan lembaga-lembaga Internasional untuk lebih meningkatkan kepedulian dan kemanusiaannya terhadap permasalahan di Palestina, khususnya melindungi kebebasan beribadah bagi umat Islam di Masjid al-Aqsha serta membantu rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan dan

Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Situasi di sekitar Masjid Al-Aqsha memanas dalam beberapa hari terakhir sejak sejak Otoritas Pendudukan Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsha pada hari Jumat (14/07/2017), menyusul baku tembak mematikan yang menewaskan dua petugas keamanan Israel dan tiga warga Palestina.

Pihak berwenang Israel membuka kembali masjid tersebut pada hari Ahad (16/07/2017), namun memasang alat detektor logam di gerbang masuk menuju masjid, sebuah langkah yang menurut orang Palestina bertujuan untuk mengubah status quo, keseimbangan ibadah dan hak kunjungan di tempat suci.

Sejak saat itu, jamaah muslim Palestina berkumpul di gerbang masjid, menolak memasuki situs suci ketiga dalam Islam tersebut melalui pintu detektor Israel. Sementara para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi tidak dilarang untuk masuk ke kompleks Al-Aqsha, sehingga menimbulkan kekesalan dari pihak muslim Palestina hingga berujung bentrokan fisik dengan polisi Israel. Terlebih setelah ada jenazah yang tidak diperbolehkan untuk dishalatkan di dalam Masjid Al-Aqsha.

Israel memanfaatkan kejadian ini sebagai alasan membagi penggunaan Al-Aqsha untuk muslim dan Yahudi berdasarkan waktu dan tempat. (L/R01/P2)

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Rekomendasi untuk Anda