Jakarta, MINA – Aksi Damai Bela Palestina di Jakarta yang diselenggarakan oleh lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) menuntut Amerika Serikat (AS) menghentikan dukungan ke Israel yang digunakan untuk melakukan penjajahan di Palestina.
“Kami menuntut Amerika untuk berhenti mendukung, membiayai penjajahan Israel di Palestina,” kata Presidium AWG Muhammad Anshorullah kepada awak media di sela-sela Aksi Damai Bela Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (11/10).
Selain itu, Anshorullah mendesak AS untuk tidak bersifat munafik dengan mengecam pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara barat, namun memfasilitasi penjajahan Israel di Palestina.
“Kami berdiri di sini, di depan Kedutaan Amerika mengecam kemunafikan Amerika sebagai negara donatur penjajahan Israel di Palestina,” tegasnya.
Presidium AWG ini juga menuntut lembaga-lembaga internasional, terutama PBB untuk bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Palestina. Karena PBB-lah yang menjadi legitimator Zionis Israel melakukan penjajahan melalui Resolusi 181 tahun 1947.
Pertanggungjawaban itu antara lain dengan mengambil langkah tegas terhadap berbagai pelanggaran asasi Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan Masjid Al Aqsa dan mendesak PBB agar mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB.
Ratusan umat Islam dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Medan dan lainnya hadir Aksi Damai Bela Palestina kali ini.
Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian atau solidaritas umat Islam Indonesia untuk rakyat Palestina yang saat ini semakin menderita karena serangan militer membabi-buta Israeli di Jalur Gaza dan lainnya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Serangan militer Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak Sabtu (7/10) telah mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan hancurnya rumah warga, masjid dan rumah sakit, termasuk rusaknya RS Indonesia. (L/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah