London, MINA – Ribuan orang berkumpul di London pada Sabtu (13/5), untuk memperingati 75 tahun tragedi Nakba atau Malapetaka, yang ditandai oleh warga Palestina setiap 15 Mei untuk mengingat pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari rumah dan tanah mereka pada tahun 1948 setelah berdirinya Israel.
Aksi damai yang bertajuk “Nakba 75 – Akhiri Apartheid, Akhiri Pendudukan”, bertujuan untuk menunjukkan solidaritas pada rakyat Palestina dan menuntut tindakan mengakhiri dukungan Inggris terhadap sistem penindasan Israel.
Ribuan orang berkumpul di depan markas BBC dan berbaris menuju Downing Street Nomor 10, tempat Kantor Perdana Menteri Inggris berada, lapor Anadolu Agency.
Acara tersebut diselenggarakan oleh British-Palestina Forum, Friends of Al-Aqsa, Palestine Solidarity Campaign, dan Muslim Association of Britain.
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida
“Kami menandai Nakba bukan hanya sebagai peristiwa sejarah tetapi sebagai proses penindasan yang terus berlangsung selama 75 tahun terakhir melalui penjajahan tanah yang sedang berlangsung, penegakan apartheid dan pendudukan militer,” kata pernyataan Kampanye Solidaritas Palestina.
“Rakyat Palestina membutuhkan solidaritas kita sekarang lebih dari sebelumnya,” tambahnya.
Aksi Palestina juga menargetkan kantor perusahaan logistik Kuehne dan Nagel, yang berlokasi di Leicester, karena hubungannya dengan produsen senjata Israel Elbit Systems.
Aktivis menutupi tempat itu dengan cat semprot dan menghancurkan peralatan kantor termasuk telepon dan komputer.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
“Kuehne dan Nagel seharusnya tahu bahwa dengan bekerja sama dengan Elbit, perusahaan militer dan senjata terbesar Israel, mereka mendukung pembunuhan dan pembersihan etnis warga Palestina: melakukan pengiriman atau mengawasi logistik merupakan kontribusi langsung ke rantai pasokan senjata Israel,” ujar Aksi Palestina kata dalam sebuah pernyataannya.
“Semua perusahaan harus menghentikan pencatutan mereka dari pertumpahan darah Palestina, atau Aksi Palestina akan menghentikannya untuk mereka,” tambahnya.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri