Aksi Demonstrasi Tolak Kenaikan Tunjangan DPR RI Juga Terjadi di Makassar

Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Makassar, MINA – Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama masyarakat menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang dinilai berlebihan dan tidak pro terhadap rakyat.

Aksi berlangsung di bawah jembatan Flyover Makassar hingga depan kantor DPRD Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Senin (25/8).

Dalam aksinya, mahasiswa menutup seluruh badan jalan di kawasan flyover sebelum bergerak menuju kantor DPRD Sulsel. Tuntutan utama disuarakan terkait kebijakan pemerintah pusat, termasuk kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang mencapai Rp100 juta per bulan.

“Segala bentuk kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati masih jauh dari genggaman,” tegas salah seorang orator dalam orasinya.

Mahasiswa menegaskan bahwa kemerdekaan tidak boleh dimaknai sebatas seremoni tahunan, melainkan wujud nyata kedaulatan rakyat atas tanah, air, dan udara sebagaimana diatur dalam konstitusi. Mereka mendesak negara hadir sebagai pelindung rakyat, bukan justru menjadi alat elit politik dan pemodal.

“Perlawanan rakyat tidak boleh padam. Hanya dengan terus bersuara dan bergerak, cita-cita kemerdekaan dapat benar-benar diwujudkan,” lanjut orator aksi.

Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, Polrestabes Makassar menurunkan 1.232 personel gabungan di beberapa titik.

“Kami kerahkan sekitar 1.232 personel untuk mengamankan jalannya aksi hari ini,” ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin.

Pantauan di lokasi menunjukkan massa BEM UNM melakukan orasi secara bergantian di depan kantor DPRD Sulsel dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Gerakan mahasiswa ini menambah rangkaian aksi protes yang belakangan marak di berbagai daerah, di tengah meningkatnya kritik publik terhadap kebijakan pemerintah pusat yang dianggap lebih menguntungkan elit politik dibanding rakyat. []

Mi’raj News Agency (MINA)