Jakarta, MINA – Aqsa Working Group (AWG) menggelar “Aksi Jum’at Untuk Palestina” di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta pada Jumat pagi (21/2).
Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah mengatakan, aksi tersebut akan rutin digelar setiap pekan di lokasi tersebut.
“Insya Allah kita akan lakukan setiap pekan, di hari Jumat, entah itu pagi, siang, atau sore. Bukan soal jumlah Ikhwan dan Akhwat, bukan soal jumlah, tapi soal stamina, soal konsistensi,” ujarnya dalam aksi tersebut.
Aksi tersebut mengusung tema “Tegak Lurus Bersama Palestina Sampai Merdeka dan Al-Aqsa Terbebaskan, Tolak Pembersihan Etnik di Gaza”.
Baca Juga: Posko Kesehatan Siap Layani Tamu Tabligh Akbar di Ponpes Al-Fatah Bogor
Anshorullah kemudian membacakan poin-poin pernyataan sikap dalam aksi tersebut, yaitu:
1. Aqsa Working Group mengutuk dan menentang sekerasnya pernyataan Donald Trump yang akan mengambil alih kontrol atas Gaza dan memindahkan warganya ke negara-negara tetangga Palestina. Tindakan sepihak itu adalah pengkhianatan terhadap perjanjian gencatan senjata dan hanya akan meningkatkan turbulensi politik di Timur Tengah dan dunia.
2. Merelokasi warga Gaza, tidak lain merupakan pengulangan kejahatan pengusiran warga Palestina tahun 1947-1948 atau dengan kata lain pembersihan etnis (ethnic cleansing) yang tahun itu dilakukan oleh milisi teror Zionis dengan bantuan Amerika.
3. Aqsa Working Group menuntut Amerika Serikat untuk berhenti ikut campur, membiayai bahkan mempersenjatai kejahatan Zionis Israel di Palestina. Campur tangan Amerika di Gaza (dan Palestina secara umum melalu Abraham Accord) hanya akan membawa penderitaan bagi rakyat Palestina dan menjauhkan perdamaian dari kawasan itu. Sejarah mencatat, campur tangan Amerika di berbagai negara tidak pernah membawa kebaikan. Sebaliknya membawa bencana yang sangat sulit dan lama dipulihkan.
Baca Juga: Muasal Taklim Pusat, Suatu Sejarah Awal
4. Keputusan Trump keluar dari keanggotaan di Dewan HAM PBB, UNESCO, dan UNRWA menunjukan bahwa Amerika sudah tidak sejalan dengan komitmen perdamaian anggota-anggota PBB lainnya. Bahasa perdamaian mereka tidak lain hanyalah upaya hegemoni bahkan imperialisme terhadap Timur Tengah dan dunia. Amerika dan Zionis Israel tidak sejalan dengan ICJ, ICC, Amnesty Internasional, bahkan PBB.
5. Aqsa Working Group menyerukan agar negara-negara anggota PBB segera mereformasi anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, mencabut hak veto, karena hak veto itu tidak mencerminkan keadilan sebagai fondasi perdamaian. Selain itu, diserukan juga agar entitas Zionis Israel dikeluarkan dari keanggotaan PBB.
6. Aqsa Working Group mengapresiasi pemerintah Indonesia, Arab Saudi, Prancis, Spanyol, Tiongkok, dan negara lainnya yang dengan cepat merespon menolak rencana Trump itu. Penolakan itu adalah wujud dari komitmen global terhadap perdamaian dunia.
Aksi Jum’at Untuk Palestina berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Massa aksi mulai membubarkan diri sekitar pukul 10.00 WIB.[]
Baca Juga: Dapur Tabligh Akbar Ponpes Al-Fatah Siapkan Puluhan Ribu Porsi untuk Jamaah
Mi’raj News Agency (MINA)