Paris, MINA – Ribuan orang memenuhi jalan-jalan di seluruh Prancis untuk mengadakan protes May Day, menuntut keadilan sosial dan kenaikan gaji, dalam ujian pertama bagi Presiden Emmanuel Macron yang baru terpilih kembali.
Protes itu juga mendorong pemerintah Paris untuk membatalkan rencananya menaikkan usia pensiun.
Pada hari Ahad (1/5), sekitar 250 demonstrasi diselenggarakan di ibu kota Paris dan kota-kota lain, termasuk Lille, Nantes, Toulouse dan Marseille, memperingati Hari Buruh Internasional untuk buruh dan kelas pekerja, Press TV melaporkan.
Demonstrasi sebagian besar dilakukan secara damai. Namun di Paris, di mana serikat buruh bergabung dengan tokoh politik – kebanyakan dari kiri – dan aktivis iklim, polisi turun tangan setelah anarkis “Blok Hitam” mencoba memasang barikade di jalan dekat La Republique Square.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Kekerasan juga pecah di Paris pada hari Ahad ketika sebuah restoran McDonald dan agen real estate di Place Leon Blum diserang massa, jendela gedung pecah dan tempat sampah dibakar.
Demonstran membawa spanduk bertuliskan “Pensiun Sebelum Arthritis”, “Pensiun di 60, Harga Mati”, dan “Macron, Keluar.”
Macron telah berjanji bahwa jika terpilih kembali, ia akan melanjutkan reformasi pro-bisnis, termasuk meningkatkan usia pensiun dari 62 menjadi 65 tahun. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)