Jakarta, MINA – Lembaga pengawas media, Reporters Without Borders (RSF), menggelar protes pada Kamis (26/9) di 10 negara untuk memberi penghormatan kepada jurnalis yang gugur di Gaza, Palestina.
Anadolu Agency melaporkan, lembaga nirlaba itu, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa tentara Israel, sejak Oktober 2023 lalu telah membunuh lebih dari 130 wartawan di daerah kantong Palestina tersebut.
Protes itu diselenggarakan di Jerman, Brasil, Spanyol, AS, Inggris, Prancis, Senegal, Swiss, Taiwan, dan Tunisia.
Dalam pernyataannya, RSF mengatakan, kampanye kesadaran global tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat internasional tentang betapa seriusnya krisis itu, yaitu tingkat pembunuhan jurnalis yang mengkhawatirkan serta membahayakan hak atas informasi yang bebas dan independen.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Pembantaian jurnalis di Gaza harus dihentikan. Pembunuhan jurnalis Gaza oleh militer Israel, yang menewaskan lebih dari 130 orang dalam waktu kurang dari setahun, mengancam akan memberlakukan pemblokiran media secara menyeluruh di wilayah kantong yang dikurung itu,” kata Thibaut Bruttin, Direktur Jenderal RSF.
“Serangan-serangan ini tidak hanya menyasar pers di Palestina, tetapi juga hak masyarakat di mana pun untuk menerima informasi yang dapat dipercaya – bebas, independen, dan pluralistik – dari salah satu zona konflik yang paling banyak ditonton di planet ini,” imbuhnya.
Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan perjuangan Hamas pada 7 Oktober. Konflik tersebut juga telah menyebar ke Lebanon, tempat terjadinya baku tembak antara pasukan Israel dan Hezbollah.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya