Ramallah, MINA – Aksi perlawanan Palestina terhadap pemukim Israel telah meningkat tiga kali lipat dalam bulan Mei yang lalu, menurut situs Channel 7, meningkat dari 126 pada April menjadi 449 pada Mei, bertepatan dengan gelombang eskalasi terbaru di Jalur Gaza.
Saluran bahasa Ibrani itu melaporkan, bulan Mei disebut “paling berdarah dalam dua tahun.” Quds Press melaporkan, Senin (10/6).
Operasi perlawanan menewaskan empat orang Israel, sebagai akibat dari roket perlawanan yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Menurut laporan Shabak baru-baru ini, dua penikaman di Yerusalem terjadi pada hari Jumat Ramadhan terakhir.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Israel juga mengklaim telah “menggagalkan” rencana Gerakan Perlawanan Islam Hamas, untuk melakukan pemboman selama pemilihan umum di Israel, yang terjadi dua bulan lalu.
Pasukan pendudukan menangkap seorang laki-laki berusia 23 tahun dari kota Al-Zaim dengan alasan ia anggota Hamas dan berencana untuk melakukan operasi pemboman selama pemilihan Knesset yang diadakan pada 9 April. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza