Gaza City, MINA – Aksi protes ribuan warga Palestina di perbatasan Jalur Gaza pada hari kedua setelah pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem, meningkat menjadi 60 orang terbunuh dan ribuan lainnya terluka.
Sementara beberapa Pasukan Cadangan Militer dan Polisi Perbatasan Israel terluka ringan akibat lemparan batu di Tepi Barat.
Kerusuhan terjadi di beberapa titik, pada Selasa sore di 18 zona penggusuran di Tepi Barat, termasuk di Hebron, dekat Makam Rachel di Betlehem, di luar Ramallah, di pos pemeriksaan Qalandiya dan di daerah Nablus.
Para demonstran melempar batu, membakar ban, dan melemparkan bom molotov ke pasukan keamanan. Ynet melaporkan, Selasa (15/5/2018).
Baca Juga: Jaksa ICC Ajukan Surat Perintah Penangkapan Menteri Israel Smotrich dan Ben-Gvir
Pada saat yang sama, sekitar 700 warga Palestina lainnya melakukan aksi protes di 14 tempat di sekitar perbatasan Gaza.
Pasukan IDF dan Polisi Perbatasan menggunakan langkah-langkah pembubaran penyebaran massa.
Dalam bentrokan Selasa di perbatasan Gaza, seorang warga Palestina berusia 51 tahun tewas di timur Al-Bureij di Jalur Gaza utara-tengah.
Beberapa jam kemudian, seorang pengunjuk rasa lainnya terbunuh di bagian utara jalur itu.
Baca Juga: 600 Hari Perang Gaza: Media Gambarkan Kelelahan Israel di Tengah Kebuntuan Militer
Seorang Polisi Perbatasan terluka ringan dari sebuah batu yang dilemparkan kepadanya di dekat Ramallah. Seorang tentara cadangan IDF juga terluka ringan akibat lemparan batu dekat permukiman Itamar.
Palestina juga melaporkan pada Selasa pagi bahwa seorang bayi perempuan berusia delapan bulan meninggal karena terhirup gas air mata yang dilontarkan pasukan Israel selama bentrokan.
Juru bicara bahasa Arab IDF, Mayor Avichay Adraee, menulis di Twitter bahwa “ada keraguan mendasar mengenai kredibilitas pernyataan menteri kesehatan Hamas tentang kematian bayi di Jalur Gaza sebagai akibat menghirup gas air mata. Kami memiliki beberapa kesaksian mempertanyakan kebenaran pernyataan itu.”
Karena kepadatan penanganan di rumah sakit Gaza, Mesir telah mengizinkan pemindahan beberapa orang yang terluka dari Jalur Gaza ke wilayahnya untuk perawatan.
Baca Juga: 1.200 Tentara Cadangan Israel Desak Hentikan Agresi Militer di Gaza
Orang-orang Palestina memulai proses birokrasi untuk mendaftarkan orang-orang yang terluka yang membutuhkan perawatan medis di luar Jalur Gaza.
Belum jelas berapa banyak yang akan diizinkan melalui penyeberangan Rafah. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Rusak Fasilitas UNRWA Saat Pawai “Hari Yerusalem”