Stockholm, MINA – Ratusan orang menggelar aksi protes di depan kedutaan besar China di Ibu kota Swedia, Stockholm pada Senin (4/2) menentang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Beijing terhadap minoritas Muslim Uighur di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang.
Sekitar 300 demonstran termasuk sejumlah lembaga non-profit Turki membawa spanduk dan meneriakkan slogan dalam cuaca dingin untuk menuntut diakhirinya hukuman terhadap ribuan orang Uighur di kamp pendidikan China.
Ketua Asosiasi Pendidikan Uighur Swedia Abdullah Kokyar mengatakan, protes itu dilakukan untuk menentang penindasan China serta Pembantaian Ghulja 1997, di mana pasukan China menembaki etnis Uighur yang menginginkan kebebasan.
Juru Bicara Pandangan Nasional Masyarakat Islam (IGMG) Swedia, Huseyin Karaca mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa IGMG mengutuk penindasan terhadap Uyghur dan mendesak negara-negara Muslim dan masyarakat internasional untuk melindungi kelompok minoritas.
Baca Juga: Di KTT G20 Brasil, Erdogan Tegaskan Pentingnya Gencatan Senjata di Gaza
Pada Agustus, Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial, dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Jenewa, menyatakan bahwa orang-orang Uyghur di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur China, yang oleh pemerintah lokal dituduh memiliki pemikiran politik yang tidak menguntungkan, ditahan di pusat-pusat pendidikan politik.
Perwakilan badan PBB itu mengatakan bahwa hingga 3 juta orang ditahan tanpa keputusan pengadilan.
Human Rights Watch sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah China sedang melakukan kampanye sistematis pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Turk. (T/R03/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme