Alexandria, 21 Sya’ban 1435/19 Juni 2014 (MINA) – Sejumlah aksi demo dilakukan warga di sejumlah kota di Mesir untuk menentang pemerintahan baru yang dipimpin presiden terpilih, Abdel Fattah el-Sisi.
Ratusan demonstran turun ke jalan raya mengutuk pengusiran militer yang dipimpin mantan presiden Muhammad Mursi menyerukan untuk pemulihan, Rabu, di Alexandria, seperti dilaporkan Press Tv dikutip Mi’raj Isalmic News Agency (MINA), Kamis.
Aksi unjuk rasa serupa juga terjadi di Provinsi Qalyubia, utara ibukota Kairo, di mana pengunjuk rasa menyatakan dukungan bagi mantan presiden Mursi yang terguling oleh militer dan menyerukan untuk kembali kekuasaannya.
Para demonstran juga mengecam pemerintah yang didukung militer pimpinan Jenderal El-Sisi yang melakukan tindakan keras terhadap pendukung Mursi dan gerakan Ikhwanul Muslimin.
Baca Juga: Sesaat Sebelum Gencatan Senjata Berlaku, Israel Serang Beirut
Mereka juga mengutuk keputusan baru-baru ini oleh pengadilan Mesir yang menjatuhkan hukuman mati terhadap 12 pemimpin anggota Ikhwanul Muslimin.
Ke-12 anggota Ikhwanul Muslimin dijatuhi hukuman mati pada Rabu, atas tuduhan terkait dengan penembakan mematikan Mayor Jenderal Nabil Farag tahun lalu. Putusan pengadilan dijatuhkan beberapa hari setelah Sisi dilantik sebagai presiden baru Mesir.
Mesir telah menjadi ajang protes anti-pemerintah dengan bentrokan terus-menerus antara pasukan keamanan dan demonstran sejak penggulingan Muhammad Mursi pada Juli tahun lalu.
Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan, tindakan keras militer terhadap para pendukung Mursi telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ribuan orang dipenjarakan. Ratusan pendukung mantan presiden Mursi juga telah dijatuhi hukuman mati sejauh ini.
Baca Juga: Hezbollah Sergap Pasukan Israel, Sasar Sejumlah Target di Tel Aviv
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menempatkan Mesir kembali di tangan seorang pejabat militer hanya tiga tahun setelah pemberontakan rakyat melawan Hosni Mubarak, seorang perwira angkatan udara yang memerintah negara Afrika Utara selama hampir tiga dekade. (T/P012/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)