Copenhagen, MINA – Pemerintah Denmark memberikan pernyataan terkait aksi politikus ekstremis sayap kanan, Rasmus Paludan yang membakar Al-Qur’an di Ibu kota Copenhagen, bahwa hubungan Denmark dan Turki akan tetap baik.
Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen mengatakan hal itu ketika terjadi banyak protes yang dialamatkan kepada Pemerintah Denmark lantaran pihak kepolisian memberikan izin dan melakukan penjagaan aksi yang dilakukan Paludan.
“Aksi pembakaran Al Quran oleh Paludan ini tak akan berpengaruh pada hubungan Denmark dan Turki,” kata Rasmussen. Al-Jazeera melaporkan.
Paludan mengklaim melakukan aksi itu sebagai bentuk protes dan desakan agar Turki segera merestui Swedia masuk menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Rasmussen menegaskan bahwa ada perbedaan antara Denmark sebagai “sebuah negara” dan rakyatnya yang memiliki pandangan individu berbeda-beda. Aksi Paludan sama sekali tidak mewakili negara Denmark, walaupun ia berpaspor Denmark.
Selama aksi Paludan berlangsung, pada Jumat (27/1) di dekat sebuah masjid di Copenhagen, polisi Denmark menutup pintu masuk dan keluar masjid sembari mengambil tindakan pengamanan penuh di sekitar lokasi. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina