Aksi Tunggal, Agus Muliara Tolak Tambang Dihadapan Wakil Rakyat

Takengon, MINA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Gajah Putih melakukan aksi unjuk rasa saat pelaksanaan pelantikan anggota DPRK periode 2019-2024 di depan Gedung DPRK Aceh Tengah.

Agus mendesak Lembaga dan Anggota DPRK  menyatakan penolakan emas di proyek Abong oleh (PT. LMR).

Aksi  itu menyampaikan aspirasi dengan tuntutan kepada perwakilan rakyat yang baru untuk mendesak menolak tambang emas yang dilakukan oleh Pemilik Modal Asing (PMA) dengan nilai saham 80 %.

Aksi tunggal tersebut sebagai bentuk protes dan penolakannya terhadap keberadaan perusahaan tambang yang akan beroprasi di Kabupaten Aceh Tengah Kecamatan. Aksi ini juga sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tengah yang tidak bersikap menolak  keberadaan perusahaan tambang di Tanah Gayo.

“Demi leluhur ku, demi muyang datu, kami tolak Tambang di Linge, ” kata Agus, Senin (26/8).

Dalam  aksinya, Agus juga meminta perhatian kepada anggota DPRK Aceh Tengah yang baru dilantik untuk menampung aspirasinya agar menolak tambang emas di proyek Abong di Linge oleh PT. LMR.

Meskipun tidak dapat bertemu langsung dengan anggota DPRK Aceh Tengah Agus Muliara meyakini legislatif itu mendengar segala tuntutannya dan akan  bersikap tentang penolakan tambang ini.

Selain itu, Agus juga menjelaskan bahwa hadirnya perusahaan pertambangan di Aceh Tengah akan berdampak buruk terhadap ekosistem diwilayah tersebut, juga dikhawatirkan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup, dan juga konflik sosial, sehingga akan mempengaruhi produksi kopi gayo yang selama ini menjadi pusat ekonomi warga setempat. (L/AP/RS3)

Mi;raj News Agency (MINA)