Bandar Lampung, MINA – Langkah awal untuk menumbuhkan ekonomi umat adalah berhenti berakad dengan sistem riba. Demikian dikatakan Ketua riba/">Paguyuban Hapus Riba, Dwi Agus Wahyudi, dalam acara Sarasehan yang di gelar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Aula At-Taqwa, Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Sabtu (22/9).
Dwi mengatakan, Berhenti berakad riba adalah keharusan supaya ekonomi manusia tumbuh subur. “Riba mengeringkan rezeki manusia , namun dianggap biasa dan berdasarkan hasil survey, empat dari 50 orang terjerat hutang riba,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama ia menjelaskan, Menukil dari Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, disebutkan dosa riba termasuk dosa yang membinasakan dan riba berada diurutan ke empat.
Sementara itu, Dwi mengatakan, sebab pentingnya menghindari dosa.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Karena dosa satu-satunya alasan mengapa azab menimpa manusia, tanpa dosa tidak ada alasan bagi Allah menurunkan azab pada kita, karena Allah Maha Penyayang, dan dosa memang tidak terlihat, tapi azabnya nyata,” katanya.
Lebih lanjut lagi ia menambahkan, solusi jika azab menimpa kita yakni bertaubatlah, hapus dosanya, gapai ridha dan rahmat-Nya serta tawakal dan taat kepada-Nya.
“Dalam Q.S Ali’ Imran: 160. Surat ini menunjukkan kunci keluar dari jeratan riba,” ujarnya.
Dwi memotivasi hadirin agar jauh dari riba dengan Gasspoll Ibadah dan Gaspoll Sedekah karena bersama Allah manusia akan hidup bahagia baik dunia dan akhirat.(L/iss/B01).
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj News Agency (MINA).