Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKTIVIS DUNIA ADUKAN PENUTUPAN RAFAH KEPADA UNI AFRIKA

Rana Setiawan - Senin, 11 Agustus 2014 - 02:49 WIB

Senin, 11 Agustus 2014 - 02:49 WIB

662 Views

Aksi protes warga Gaza di depan Rafah. (Foto: MEMO)

rafah-to-open-300x196.jpg" alt="Aksi protes warga Gaza di depan Rafah. (Foto: MEMO)" width="300" height="196" /> Aksi protes warga Gaza di depan Rafah. (Foto: MEMO)

Gaza, 14 Syawwal 1435/10 Agustus 2014 (MINA) – Sejumlah aktivis dan organisasi non-pemerintah internasional telah mengajukan keluhan kepada Komite Hak Asasi Manusia  Uni Afrika berkaitan dengan keputusan Pemerintah Mesir menutup perbatasan Rafah dengan Gaza.

Dengan penutupan itu, Mesir dikatakan, telah “dengan sengaja memperbutuk krisis kemanusiaan” di Jalur Gaza yang diblokade Israel,  memenjarakan sekitar 1,8 juta jiwa warga Gaza, media Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi.raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Anadolu, aktivis dan pengacara berbasis di New York Stanley Cohen, yang mewakili para aktivis, bersama penulis Mesir, Mona Eltahawy, mengatakan, tujuan  mereka adalah untuk menemukan cara cepat menekan fihak-fihak yang berbeda untuk memfasilitasi pengiriman bantuan mendesak kepada Gaza.

Keprihatinan tersebut  bersama-sama ditandatangani oleh Federasi Internasional untuk Hak dan Kebebasan berbasis di Inggris, Organisasi Hak Asasi Manusia dan Federasi Solidaritas Palestina Afrika Selatan.

Baca Juga: Houthi Targetkan Pangkalan Udara Israel untuk Kedua Kalinya dalam 24 Jam  

Dikemukakan, penutupan perbatasan RafahGaza, perbatasan antara Mesir dengan Gaza-Palestina, menghalangi pergerakan individu dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan untuk korban agresi Zionis.

Cohen menuduh Mesir melakukan “kejahatan perang” dengan melanjutkan blokade terhadap Gaza, yang didorong oleh “perbedaan pendapat politik sepele dengan Hamas”.

Dia mengharapkan respon segera dari komite pekan depan.

Dia menambahkan bahwa keluhan telah diajukan kepada Komite Afrika bukan Mahkamah Pidana Internasional, “untuk memberikan Mesir kesempatan dalam melakukan hal yang benar”.

Baca Juga: Iran Nyatakan Masa Berkabung Nasional Pascaledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei  

Sementara Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry beberapa waktu lalu menyerukan Zionis Israel membuka enam perlintasan perbatasan dengan Jalur Gaza untuk menyediakan kebutuhan kemanusiaan rakyat Palestina dan merekonstruksi Jalur Gaza.

Shoukry mengatakan perbatasan adalah topik utama yang dibahas dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Palestina yang dimulai Kamis lalu untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina dan mencari solusi membuka kembali pelabuhan di Jalur Gaza.

Ia menekankan, Mesir bekerja keras mencapai kesepakatan gencatan senjata akhir di Jalur Gaza, ia mencatat bahwa “hal itu adalah masalah yang kompleks dan tidak mudah, tapi ada tekad untuk mencari solusi melindungi rakyat Palestina dan kepentingan mereka”. (T/P02/IR)

 

Baca Juga: [POPULER MINA] Genosida Israel Hancurkan Rumah Gaza dan Ledakan di Iran

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Yaman Tembak Jatuh 7 Pesawat Nirawak Reaper Senilai $200 Juta dalam 6 Pekan

Rekomendasi untuk Anda