Bandar Lampung, MINA – Aktivis Kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC), Nurhadis mengatakan, dirinya sangat menginginkan blokade Gaza segera dibuka agar seluruh bantuan dapat diterima oleh seluruh warga Palestina.
“Kapal FFC yang sebelumnya dijadwalkan akan berangkat pada 26 April lalu membawa ribuan ton bantuan kemanusiaan melalui laut Mediterania menembus blokade Gaza, harus diundur karena tekanan dari pendudukan Israel,” kata Nurhadis saat menjadi narasumber di Radar Lampung TV terkait misi FFC bersama dua aktivis lainnya yaitu Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Nur Ikhwan Abadi dan relawan Maemuna Center (Mae-C), Rijal Abdul Latif, Kamis (23/5).
“Kalau blokade Gaza ini kemudian terbuka lewat jalur laut, maka akan banyak sekali bantuan yang dapat masuk ke sana, karena faktanya penjajah Zionis Israel secara masif dan terstruktur mencegah segala bentuk bantuan masuk ke Gaza untuk menghabisi warga Palestina,” kata Nurhadis.
Ia juga menjelaskan, misi Freedom Flotilla itu sebenarnya sudah ada sejak 2008 dan sudah banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan untuk memerdekakan Palestina.
Baca Juga: Pasukan Hamas Targetkan tujuh Kendaraan Militer Israel
“Pendudukan Israel sangat takut misi ini akan berhasil, sehingga mereka melakukan berbagai upaya untuk menggagalkan misi ini,” ujarnya.
Nurhadis mengungkapkan, dari awal, penjajah Zionis Israel telah menekan pemerintah Turkiye sebagai tuan rumah, kemudian pula menekan pemilik kapal yang ingin menjual kapalnya untuk misi tersebut sehingga tidak jadi dijual dan lain sebagainya.
“Qodarullah, memang kita tidak jadi berangkat tanggal 26 April kemarin, namun Insya Allah akhir bulan Mei ini sudah ada kepastian terkait keberangkatan serta pada bulan Juni mendatang kami akan berlayar lagi,” ungkapnya.
Ia juga berharap bisa segera sampai di sana untuk menyalurkan bantuan ke Palestina agar dapat bermanfaat dan membantu secara langsung warga Palestina.
Baca Juga: Yair Lapid Serukan Sanksi Yahudi Ultra-Ortodoks yang Tolak Wajib Militer
“Saya sangat mengharapkan dunia internasional terus mendesak gencatan senjata segera terjadi agar kami dapat masuk menembus blokade Gaza untuk segera menyalurkan bantuan dan membantu secara langsung di sana,” harapnya.
Freedom Flotilla ini menyatukan organisasi-organisasi yang bekerja untuk mengakhiri blokade pendudukan Israel di Gaza dari negara-negara di seluruh dunia, termasuk Turkiye, Kanada, Amerika Serikat, Afrika Selatan dan Indonesia. (L/chy/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keffiyeh Palestina Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UCESCO