New York, MINA – Aktivis HAM Amerika Serikat mengajak karyawan yang bekerja untuk Google dan Amazon buat bergabung dengan rekan mereka yang menolak bekerja di dua perusahaan ini, mengingat kedua perusahaan ini terus memberikan layanan kepada tentara pendudukan dan rezim apartheid Israel. Demikian dikutip dari Wafa, Senin, (24/7).
Amazon Web Services dan Google Cloud menandatangani kontrak senilai $1,22 miliar untuk menyediakan teknologi cloud bagi pemerintah dan militer Israel.
Aktivis percaya bahwa dengan berurusan dengan rezim apartheid Israel, Google dan Amazon akan mempermudah pemerintah Israel untuk memantau warga Palestina dan memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.
Aktivis bersiap untuk mengumpulkan lebih banyak pekerja di kedua perusahaan, serta mengadvokasi hak-hak Palestina, untuk melakukan aksi duduk di depan Amazon Web Services Summit tahunan di New York City pada tanggal 26 bulan ini, berjudul: “#NoTechForApartheid”
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Masuki Kompleks Masjid Al-Aqsa
Aksi ini untuk menyampaikan pesan kepada manajemen kedua perusahaan dengan menolak mengizinkan bisnis seperti biasa selama Amazon terus mendapatkan keuntungan dari kekerasan dan penindasan yang dihadapi warga Palestina setiap hari. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU