Rabat, MINA – Puluhan aktivis Hak Asasi Manusia berdemonstrasi, di depan gedung parlemen Maroko, Ibu kota Rabat pada Senin (18/7), untuk memprotes kunjungan Kepala Staf Militer Israel, Letjen Aviv Kochavi. Ini adalah kunjungan pertama selama tiga hari.
Protes tersebut diserukan Kelompok Aksi Nasional untuk Palestina menentang normalisasi Maroko dan Israel. Pendemo meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk kunjungan normalisasi itu, demikian MEMO, Selasa (19/7)
Kochavi tiba di Maroko untuk memperkuat kerja sama militer dan keamanan antara Tel Aviv dan Rabat, yang mulai terbentuk pada April 2020. Dia akan bertemu dengan pejabat senior di Maroko.
Menurut Kepala Observatorium Maroko menentang Normalisasi, Ahmed Wehman, aksi protes tersebut merupakan “kutukan atas kunjungan penjahat perang, seperti Israel katakan, “menumpahkan darah ribuan orang Lebanon dan Arab Palestina.”
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Ahmed mengatakan, “tempatnya (Kochavi) di pengadilan sehingga keadilan dapat berbicara dengannya, dan dia akan dihukum atas apa yang telah dia lakukan dengan tangannya, yang berlumuran darah orang tak bersalah.”
Israel dan Maroko menandatangani nota kesepahaman keamanan pada akhir November tahun lalu selama kunjungan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke Rabat.
Hubungan diplomatik kedua negara dilanjutkan kembali pada Desember 2020 setelah putus selama dua puluh tahun. Maroko membekukan hubungan setelah pecahnya intifada Palestina kedua pada tahun 2000.
Maroko adalah negara Arab keempat yang menormalkan hubungan dengan Israel sejak 2020, setelah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan. Mesir dan Yordania masing-masing menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979 dan 1994. (L/R4/P1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)