Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivis HAM Tuntut Inggris Terima Lebih Banyak Pengungsi

Rudi Hendrik - Selasa, 20 September 2016 - 15:15 WIB

Selasa, 20 September 2016 - 15:15 WIB

278 Views

LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 19: Lifejackets that have been used by refugees to cross the sea to Europe are laid out in Parliament Square on September 19, 2016 in London, England. 2,500 lifejackets, worn by refugees during their crossing from Turkey to the Greek island of Chios, are displayed as the UN Migration Summit takes place in New York. The jackets represent the thousands of refugees who have died trying to reach Europe since 2015. (Photo by Carl Court/Getty Images)

London, 18 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Aktivis hak asasi manusia berkumpul di luar gedung parlemen Inggris di London, Senin (19/9), menuntut tindakan yang lebih banyak dari pemerintah Inggris dalam membantu pengungsi dan migran.

Setidaknya, 2.500 jaket pengungsi, termasuk 625 yang telah digunakan oleh anak-anak pengungsi, diletakkan di alun-alun depan parlemen untuk menyoroti penderitaan orang-orang yang melarikan diri perang dan konflik.

Direktur di Komite Penyelamatan Internasional (IRC) Sanj Srikanthan mengatakan kepada The New Arab yang dikutip MINA, pemerintah Inggris harus berbuat lebih banyak untuk berbagi keadilan kepada pengungsi.

“Kami menyerukan kepada pemerintah Inggris untuk tetap komitmen dan mengambil lebih banyak pengungsi. Pada saat ini, mereka telah sepakat untuk mengambil sebanyak 20.000 selama lima tahun, hanya empat ribu setahun,” kata Srikanthan. “Kami ingin mereka meningkatkan ini menjadi 25.000 per tahun.”

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

Di saat yang bersamaan, di KTT PBB di New York, dalam pidatonya di depan para pemimpin dunia, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengkritik sebagian migran yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan untuk mencari peluang ekonomi di Eropa.

Berbicara untuk pertama kali di hadapan para pemimpin dunia sebagai pemimpin Inggris, May menyerukan pengawasan yang lebih besar terhadap pengungsi dan mengatakan bahwa negara memiliki hak untuk menjaga perbatasan mereka terhadap “migrasi tak terkendali”.

“Kita harus jelas bahwa semua negara memiliki hak untuk mengontrol perbatasan mereka dan melindungi warga negara mereka,” katanya, demikian Alarabiya.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.

Menurut PBB, sebanyak 6.940 pengungsi telah meninggal saat melintasi Laut Mediterania antara Januari 2015 hingga Agustus 2016, rata-rata 11 orang per hari selama dua belas bulan terakhir. (T/P001/R01)

Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Internasional
Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia