Istanbul, MINA – Sekitar 1.500 aktivis, pemimpin NGO, serta tokoh perdamaian dunia akan berlayar menuju Jalur Gaza dalam misi perdamaian bernama Freedom Flotilla Coalition (FFC), pada 21 April mendatang, untuk menembus blokade laut Israel.
Wartawan Kantor Berita MINA, Nurhadis pada Sabtu (13/4) melaporkan dari Istanbul, Turkiye, para aktivis ini berasal dari 53 negara, termasuk dari Indonesia, dengan 12 negara diantaranya merupakan anggota koalisi penyelenggara FFC.
Sementara delegasi dari Indonesia ada sekitar 10 orang yang akan ikut serta pada FFC ini mulai dari tokoh, aktivis, influencer, dan juga jurnalis dari beberapa media.
Salah seorang peserta asal Indonesia yang sudah berada di Turkiye, dari lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG), ketua presidiumnya, Nur Ikhwan Abadi mengatakan kepada MINA bahwa misi ini bertujuan untuk menembus blokade Gaza dan menyalurkan bantuan bagi korban serangan zionis Israel yang sudah memasuki bulan keenam ini.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
AWG sendiri kata Nur Ikhwan, Maemunah Center (Mae-C), lembaga sayap wanita AWG, berencana akan membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza Palestina.
“Selain mengantarkan bantuan, kami juga mempunyai program untuk membangun RSIA, tanah Alhamdulillah kita sudah diberikan oleh kementerian kesehatan Gaza,” ujar Nur Ikhwan yang pernah mengikuti program serupa pada 2010.
FFC ini merupakan program serupa dengan Kapal Mavi Marmara yang berlayar pada 2010 dan kemudian diserang zionis Israel di Laut Mediterania, mengakibatkan 10 orang syahid. Bahkan 2 orang aktivis asal Indonesia saat itu tertembak di tangan dan dadanya. (L/B03/R1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)