Yerussalem, MINA – Aktivis media sosial (medsos), termasuk mantan tahanan, telah meluncurkan kampanye online untuk menuntut pembebasan tahanan wanita Palestina Israa Jaabis, yang ditangkap pada Oktober 2015, setelah dia menderita luka bakar parah.
“Sungguh keterlaluan dan memalukan bahwa masalah tahanan Jaabis dan kebutuhannya akan penanganan medis bukanlah prioritas bagi pemerintah dan kelompok hak asasi manusia, terutama karena dia sangat membutuhkan lebih dari delapan operasi untuk dapat kembali ke kehidupan normalnya,” kata penyelenggara kampanye seperti dikutip dari Palinfo, Senin (6/9).
Israa dituduh otoritas pendudukan Israel meledakkan mobilnya di sebuah pos pemeriksaan, tuduhan yang dia bantah. Luka bakarnya, dia menegaskan, adalah hasil dari ledakan yang tidak disengaja di dalam mobil karena kesalahan teknis.
Tahanan wanita itu menderita luka bakar tingkat satu dan tiga pada 60 persen tubuhnya, dan bergantung pada sesama tahanan untuk membantunya melakukan aktifitas sederhana.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Delapan jarinya diamputasi karena meleleh akibat luka bakar yang dialaminya. Dia juga tidak bisa mengangkat tangannya sepenuhnya, karena kulit ketiaknya saling menempel.
Telinga kanannya hampir tidak ada dan menderita peradangan yang konstan. Luka bakar itu juga membuat wajah dan terutama hidungnya sulit bernafas, dia banyak bernafas melalui mulutnya.
Israa juga menderita gangguan saraf, syok dan krisis psikologis yang parah. Ia telah berulang kali mengeluh kepada pengacaranya, bahwa dia tidak mendapatkan perawatan medis yang layak dari layanan penjara Israel.
Dua tahun lalu sebelum kecelakaan itu, Israa Jaabis bekerja di panti jompo, menyumbangkan waktunya di badan amal dan sekolah, dan berdandan seperti badut untuk menghibur anak-anak di rumah sakit Augusta Victoria di Yerusalem timur. (T/R6/B04)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)