Bogor, 20 Rajab 1436/9 Mei 2015 (MINA) – Oki Setiana Dewi, bintang sinetron dan aktivis dakwah muslimah mengatakan, pelarangan jilbab itu sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Menurutnya, pelarangan memakai jilbab telah melanggar kewajiban yang telah Allah perintahkan kepada setiap muslimah.
“Jelas-jelas jilbab itu diwajibkan oleh Allah untuk menjaga wanita luar dan dalam, kenapa masih ada pelarangan jilbab? maka jelas ini suatu pelanggaran hak asasi manusia. Bagi wanita Muslimah yang ingin berjilbab dilarang, sedangkan yang tidak tertutup pakaian tidak dilarang,” kata Oki, salah satu pemeran utama Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB), pada Seminar Kecantikan Muslimah di Mekarsari, Jonggol, Bogor , Sabtu (9/5).
Wanita kelahiran Batam, 13 Januari 1989 itu mengatakan, wanita Muslimah Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan berupa popularitas, budaya, dan materi dunia, dengan gaya hidup masih berkiblat pada barat.
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
“Jika wanita belum bisa menjaga diri dan masih berkiblat pada barat maka akan berdampak pada terjadinya pelecehan kehormatan wanita, diskriminasi, dan kewibawaannya sendiri sehingga lupa pada peranan sesungguhnya sebagai wanita,” tambah penulis buku Melukis Pelangi dan dan ‘Hijab I’m in Love’ itu.
Oki menjelaskan bahayanya pemikiran yang mencampurkan antara hak dan batil yang kini masih marak disiarkan oleh kalangan musuh-musuh Islam berdampak pada hilangnya jati diri seorang Muslim, hingga menjadi golongan yang kehilangan kontrol.
“Maka sebagai seorang Muslimah yang paling penting dan utama adalah mempercantik dengan memantapkan hati dimulai dari tauhid dan akidah kepada Allah sehingga kita bisa membentengi diri sebagai muslimah sholihah sejati,” ujar Oki.
“Kecantikan bukan terletak pada pakaian yang dipakai tetapi ia tergantung pada keelokan akhlak dan budi pekerti, wanita itu juga harus memperhatikan cantik luar dan dalam dengan menjaga penampilan, menjaga tingkah laku, kebersihan, kesehatan dan berilmu,” tambahnya.
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Dia juga menekankan peranan wanita Muslimah sangat besar di lingkungan keluarga, masyarakat, dan bangsa, maka dari itu, seorang muslimah harus kuat dalam hal spritualnya, berilmu, berprestasi, bisa memberikan inspirasi dan dapat berkontribusi terhadap diri dan lingkungannya. (L/P005/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini