Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivis Palestina Berduka Atas Wafatnya Pilot Tempur Legendaris Bangladesh

Rana Setiawan - Selasa, 16 Juni 2020 - 23:39 WIB

Selasa, 16 Juni 2020 - 23:39 WIB

16 Views

Ramallah, MINA – Aktivis Palestina berduka atas wafatnya Saiful Azam (80), seorang pilot tempur Bangladesh legendaris yang meninggal karena sebab alamiah di Ibu Kota Dhaka pada Ahad (14/6).

Seorang tokoh unik dalam sejarah Bangladesh, Azam bertempur dalam perang sebagai pilot di tiga negara berbeda, Yordania, Irak dan Pakistan.

Selama Perang Enam Hari 1967, dia adalah satu-satunya pilot pesawat tempur yang menembak jatuh empat pesawat Israel dan mencetak rekor dunia.

Sejarawan Palestina Osama Al-Ashqar mengungkapkan dukanya melalui Facebook, Selasa (16/6), dan memuji Azam sebagai pejuang yang hebat.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

“Saudara-saudara kita di Bangladesh dan Pakistan adalah mitra kami dalam perlawanan membela Masjid Al-Aqsa,” ujar dia.

Profesor Palestina Naji Shoukri menuliskan doa untuk Azam melalui akun Twitter-nya.

“Saiful Azam mencintai Palestina dan berperang demi Yerusalem,” kata Shoukri, yang juga memberi penghormatan kepadanya.

Jurnalis terkenal Palestina Tamer al-Mishal memuji Azam dan memanggilnya dengan sebutan “Elang di Udara.”

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Sementara itu, aktivis Bashar Amboon menyatakan bagian yang paling menarik dari kehidupan Azam adalah bahwa meskipun dia dikirim ke Timur Tengah pada 1966 sebagai pelatih untuk pasukan Yordania, dia mengajukan diri untuk ambil bagian dan bertempur.

Lahir pada 1941 dan dibesarkan di India, Azam meninggalkan rumah pada usia 18 tahun untuk mendaftar di Angkatan Udara Pakistan.

Setelah kemerdekaan Bangladesh pada 1971, pejuang veteran itu bergabung dengan Angkatan Udara Bangladesh di tanah airnya yang baru merdeka.

Pada 1980, dia pensiun dari militer dan mengembangkan karir di dinas sipil dan kemudian menjadi politisi.(T/R1/P1)

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda