Aktivis Palestina Tuntut Inggris Minta Maaf atas Deklarasi Balfour

London, 2 Shafar 1438/2 November 2016 (MINA) – Aktivis di meluncurkan kampanye yang menyerukan pemerintah London untuk meminta maaf atas yang menjanjikan tanah air bagi orang-orang di Palestina pada hampir satu abad yang lalu.

Pada acara deklarasi peluncuran kampaye di Gedung Parlemen pada Selasa (1/11), kelompok Palestina dan para pendukungnya menyalahkan “warisan janji” dan kolonialisme Inggris di wilayah tersebut atas nasib rakyat Palestina kini.

Jika petisi tersebut mendapat 100.000 tanda tangan, Parlemen Inggris harus mempertimbangkan untuk membahas masalah itu.

Anggota independen dari Majelis Tinggi Parlemen Inggris, Baroness Jenny Tonge, mengatakan, anggota parlemen pro-Palestina dari seluruh spektrum akan mendukung masalah ini terlepas dari apa hasil dari petisi.

“Akan ada orang-orang di House of Commons dan House of Lords yang akan mengangkat masalah ini di tahun depan,” kata Tonge, demikian Al-Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.

Para aktivis yang didukung oleh misi diplomatik Palestina di Inggris, berniat untuk menekan pemerintah Inggris hingga ulang tahun keseratus Deklarasi Balfour pada November 2017.

Pada tahun 1917, dalam sebuah surat kepada Lord Rothschild, Kepala Zionis Federasi Britania Raya dan Irlandia, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour, menjanjikan dukungan untuk mendirikan sebuah negara bagi bangsa Yahudi di Palestina selama masyarakat yang ada di daerah  itu tidak “berprasangka “.

Tak lama setelah surat itu diterbitkan, Kekaisaran Ottoman yang memerintah Palestina, dikalahkan oleh kekuatan sekutu di Perang Dunia I, dan Inggris menetapkan aturan mandat di wilayah itu. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.