London, 10 Shafar 1438/10 November 2016 (MINA) – Aktivis pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menuduh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) telah membunuh warga sipil di provinsi Raqqa saat melakukan serangan udara terhadap sasaran militan Islamic State (ISIS/Daesh).
Menurut SOHR yang berbasis di Inggris pada Rabu (9/11), 20 orang tewas dan lebih 30 lainnya terluka dalam serangan yang berlangsung di desa Heisha, utara Raqqa yang menjadi basis utama ISIS. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Kelompok pemantau lain, Raqqa Is Being Slaughtered Silently, mengatakan bahwa 23 warga sipil tewas dalam serangan itu.
Seorang juru bicara pasukan pimpinan AS membenarkan koalisi telah melakukan serangan udara di daerah tersebut, tetapi tidak mengkonfirmasi tudingan adanya korban sipil.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Informasi lebih lanjut diperlukan untuk meyakinkan menentukan tanggung jawab,” kata Kolonel AS John Dorrian dalam komentar yang dipublikasikan di The Associated Press.
Serangan udara koalisi pimpinan AS di wilayah Raqqa mendukung pasukan Kurdi yang menjadi sekutu utaman Washington di medan darat Suriah.
Pada Ahad (6/11), Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi mengatakan, mereka telah berkomitmen mengerahkan 30.000 personel untuk menyerang Raqqa.
Pada bulan Oktober, Amnesty International menyerukan pasukan koalisi pimpinan AS yang melakukan serangan udara di Suriah untuk mengungkapkan laporan mereka kepada publik terkait korban sipil. Amnesty menyatakan bahwa dari sebelas serangan yang dipelajari oleh pengawas kemanusiaan tampaknya telah membunuh sebanyak 300 warga sipil. (T/P001/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata