Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivis pro-Palestina di Inggris Rusak Gambar Menlu Arthur Balfour

kurnia - Sabtu, 9 Maret 2024 - 20:09 WIB

Sabtu, 9 Maret 2024 - 20:09 WIB

1 Views ㅤ

Gaza, MINA – Sebuah lukisan bergambar Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour dicat dan disilet oleh seorang aktivis pro-Palestina di Inggris.

Lukisan Balfour yang ada di Cambridge University sengaja dirusak aktivis tersebut, Jumat (8/3), sebagai bentuk protes agresi brutal rezim Israel di Gaza yang masih berlangsung saat ini. Dikutip dari Al Jazeera.

Sebuah video yang diunggah di media sosial oleh kelompok demonstran, memperlihatkan seorang wanita menyemprotkan cat merah pada potret Balfour itu.

Ia juga tampak beberapa kali menyilet lukisan. Aksi tersebut termasuk serangkaian protes dilakukan para aktivis pro-Palestina terhadap perang Zionis Israel di Gaza.

Baca Juga: Erdogan Sebut Kongres AS ”Tak Tahu Malu” Undang Netanyahu Pidato

Saat menjabat sebagai Menlu Inggris, Balfour mencetuskan deklarasi pada 1917, yang kemudian menyebabkan warga Palestina terusir dari tanah airnya sendiri setelah kedatangan kaum Yahudi.

Deklarasi itu bermula dari surat yang ditulisnya untuk tokoh komunitas Yahudi, Lionel Walter Rothschild, pada 2 November 1917.

Dalam surat yang kemudian dikenal dengan nama Deklarasi Balfour itu, berisikan soal kekuatan Eropa yang menjanjikan gerakan Zionis sebuah negara, di mana lebih dari 90 persen penduduknya adalah asli Arab Palestina.

Setelah mandat Inggris dibentuk pada 1923 dan berlangsung sampai 1948, Inggris memfasilitasi imigrasi massal kaum Yahudi yang kebanyakan melarikan diri dari Nazisme di Eropa.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Deklarasi Balfour itu berujung pada tragedi Nakba atau bencana dalam bahasa Arab di Palestina, pada 1948.

Saat itu, diperkirakan ada 15 ribu warga Palestina yang terbunuh karena mermpertahankan tanah air mereka.

Sementara, 750 warga Palestina lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Warga Palestina di Gaza kembali menjadi korban serangan Israel buntut Operasi Banjir Al-Aqsa kelompok perlawanan di Gaza sebagai upaya mempertahankan tanah mereka.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan setidaknya 30.878 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, sementara 72.402 lainnya terluka. (T/R4/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

 

Rekomendasi untuk Anda