Depok, MINA – Aktivis Pro-Palestina, Elsa Masyita, mengatakan bahwa semangat aktivisme untuk pembebasan Palestina lahir dari hati nurani yang peduli terhadap kemanusiaan.
Menurutnya, dari nurani yang terusik melihat penjajahan dan penindasan, seseorang akan terdorong untuk melakukan aksi nyata demi keadilan dan kebebasan bagi rakyat Palestina.
“Spirit aktivis itu dimulai dari hati nurani. Ketika nurani kita terusik melihat ketidakadilan, maka kita akan bergerak melakukan sesuatu,” ujarnya dalam Talkshow “Spirit Aktivisme dari Dunia untuk Palestina” yang digelar di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (13/11).
Elsa mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berperan aktif dalam perjuangan kemanusiaan meski dalam bentuk sederhana.
Baca Juga: Pembebasan Al-Aqsa Harus Diperjuangkan Secara Spiritual, Historis, dan Geopolitik
“Aksi nyata itu bisa berupa boikot, aksi damai, edukasi, atau bentuk lain yang mendukung perjuangan. Dari langkah kecil itulah kita menyalakan api semangat perjuangan,” katanya.
Ia menambahkan, perjuangan membela Palestina bukan hanya tanggung jawab umat Islam, melainkan panggilan bagi setiap insan yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Talkshow tersebut menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Syaikh Walid Banat, pendiri Akademi Perintis Kebangkitan Bangsa (APKB), dan Muhammad Faturrahman, aktivis Global Sumud Flotilla.
Acara bertujuan membangkitkan semangat aktivisme global dalam memperjuangkan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Palestina dari penjajahan Israel. []
Baca Juga: Ketua YPSP: Perang di Gaza Belum Berakhir, Perjuangan Palestina Terus Berlanjut
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic