Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivis: Semua Pengungsi Rohingya Tolak Pindah ke Pulau Bhasan Char

Rudi Hendrik - Selasa, 12 Maret 2019 - 10:41 WIB

Selasa, 12 Maret 2019 - 10:41 WIB

16 Views

Koordinator organisasi Free Rohingya Coalition, Nay San Lwin. (Foto: Free Rohingya Coalition)

Sittwe, MINA – Nay San Lwin, koordinator lembaga Free Rohingya Coalition, mengatakan bahwa semua pengungsi Rohingya yang ada di kamp-kamp penampungan di Bangladesh “akan menolak dengan pasti” dipindahkan ke Pulau Bhasan Char, pulau tak berpenghuni di Teluk Bengal.

Ia meyakini bahwa satu-satunya cara pejabat untuk bisa membuat orang pindah ke pulau berlumpur itu adalah dengan paksa.

“Semua orang di kamp akan menolak dengan pasti,” kata Nay San kepada Al Jazeera pada Senin (11/3). “Tidak ada yang mau dipindahkan ke Bhasan Char.”

Lebih dari 730.000 warga Rohingya berada di kamp-kamp yang penuh sesak di Bangladesh, setelah mereka menyelamatkan diri dari operasi pembakaran, pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan di Myanmar oleh militer negara itu sejak akhir 2017.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Meskipun ada keberatan dari berbagai pihak, pemerintah Bangladesh berencana akan memindahkan 100.000 warga Rohingya ke Pulau Bhasan Char, dengan alasan langkah itu akan mengurangi tekanan pada kamp.

Sebagai langkah awal, pemerintah Bangladesh akan memindahkan 23.000 pengungsi.

Yanghee Lee, Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar yang mengunjungi Pulau Bhasan Char baru-baru ini, mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa pada Senin, dia tidak yakin apakah pulau di Teluk Bengal itu “benar-benar layak huni”, terlebih pulau itu rawan akan angin topan.

Sementara itu, Bangladesh telah meminta insinyur Inggris dan Cina untuk membantu mempersiapkan pulau itu untuk kedatangan yang direncanakan. (T/RI-1/P2)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda