Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKTIVIS: “TAK ADA HMI BILA TAK ADA DI MASJID”

Redaksi MINA - Rabu, 25 November 2015 - 11:18 WIB

Rabu, 25 November 2015 - 11:18 WIB

316 Views

geisz chalifah

(Foto: doc)

Jakarta, 13 Shafar 1437/25 November 2015 (MINA) – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harusnya kembali kepada dasarnya yaitu ke masjid, demikian pernyataan mantan Ketua Departemen Pembinaan Umat KAHMI, Geisz Chalifah.

“Tak ada HMI, bila tak ada di masjid,” kata Geisz kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (25/11).

Geisz yang sudah sejak 1981 menjadi aktivis HMI, menyayangkan pergeseran pola pemikiran dan arah tujuan dari para kader dari organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia itu.

HMI bukan milik kampus, melainkan milik umat Islam,” tegasnya.

Baca Juga: Indonesia Sambut Langkah Australia Akui Negara Palestina

Terkait insiden yang ada di Pekan Baru, pihaknya mengatakan HMI harus melakukan perbaikan termasuk merubah rekruitmen yang selektif dalam kaderisasi.

“Kader HMI ke depan harus memiliki performa yang jauh lebih baik, sesuai dengan medan dan tantangan zaman yang berubah cepat,” katanya.

Dia juga menjelaskan, insiden yang terjadi dilakukan oleh ‘romli’ (rombongan liar) yang bukan utusan resmi dari utusan cabang yang ikut berkongres.

“Ada puluhan cabang HMI di berbagai kota lainnya yang tak terlibat dengan aksi rusuh semacam itu, menjadi tak proporsional bila aksi satu dua cabang yang tak mampu mengelola anggotanya lalu memvonis HMI secara menyeluruh,” katanya.(L/P004/R05)

Baca Juga: Puan Surati PBB, Desak Tindakan Nyata Atasi Krisis Kemanusiaan di Gaza

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sultanate Institute Gelar Konferensi Internasional “Spiced Islam” di Situs Arkeologi Bongal

Rekomendasi untuk Anda