Istanbul, MINA – Aktivis Yahudi Amerika Medea Benjamin menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai genosida, dan menyerukan Amerika Serikat untuk menghentikan dukungannya terhadap Israel.
Benjamin menekankan, dalam pernyataan kepada Anadolu Agency dilaporkan Wafa, Senin (26/8), sudah waktunya bagi masyarakat internasional untuk memenuhi kewajibannya dan mengakhiri agresi di Jalur Gaza, yang tengah mengalami “genosida” dan upaya sistematis untuk melenyapkan warga sipil Palestina di sana.
Ia menambahkan, agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza merupakan upaya untuk membuat kehidupan orang-orang tidak layak huni dan memaksa mereka meninggalkan tanah air mereka.
“Apa yang kita saksikan di Gaza bukan sekadar konflik, tetapi kampanye terencana untuk melenyapkan seluruh penduduk,” ungkap Benjamin, yang juga penulis dan aktivis menjadi tokoh terkemuka dalam armada Freedom Flotilla Coalition (FFC).
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Data per 25 Agustus 2024 mencatat rakyat Palestina yang tewas mencapai 40.435 orang dan korban luka mencapai 93.534 orang. Di mana mayoritas korban sipil adalah perempuan dan anak-anak.
Agresi Israel juga menyebabkan indeks pembangunan manusia di Gaza telah mundur 20 tahun akibat agresi Israel. Selain itu 1,7 juta orang atau lebih dari 75 persen warga Gaza terusir dari tempat tinggalnya.
Dia juga menegaskan perlunya dunia mengakui bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah “genosida” serta bertindak sesuai dengan penghentian tindakan itu, dan mengkritik pemerintah AS karena mendukung Israel terlepas dari semua kekejaman yang dilakukannya, serta menyerukan boikot penuh terhadap pemerintah Israel.
Benjamin lebih lanjut menyerukan perlunya segera menghentikan pengiriman senjata AS ke Israel, dan menggambarkannya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hak asasi manusia dan nilai-nilai Amerika.”
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Pernyataan aktivis Yahudi Amerika itu muncul menjelang pemutaran perdana film dokumenter “Holy Salvation”, yang difilmkan oleh saluran TV Turki TRT World di wilayah Palestina yang diduduki, dan menyoroti kebrutalan penjajah Yahudi terhadap warga Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka