Tel Aviv, 24 Rajab 1436/13 Mei 2015 (MINA) – Aktivis asal Ethiopia yang tinggal di Israel, pada Ahad, mengancam akan kembali melakukan aksi protes jika pemerintah Israel tidak memenuhi tuntutannya dan tidak membebaskan semua tuntutan pidana terhadap rekan-rekan mereka yang ditangkap selama protes di pusat kota Tel Aviv pekan lalu.
Radio Israel melaporkan, para pemimpin komunitas Yahudi asal Ethiopia di Israel juga menuntut perbaikan kondisi perumahan dan peningkatan pendidikan.
Menurut stasiun radio Israel, mereka menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ingkar janji dan mengatakan janjinya yang “kosong”, sebagaimana Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Pada pekan lalu, Netanyahu mengumumkan, pihaknya akan mengadopsi rencana komprehensif untuk mengatasi penderitaan warga Ethiopia yang tinggal di Israel, termasuk melakukan penyelidikan atas tuntutan perlakuan diskriminasi Polisi Israel terhadap mereka.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Ribuan warga asal Ethiopia di Israel memprotes pada pekan lalu, di Tel Aviv menentang apa yang mereka disebut sebagai “kebijakan dan lembaga pemerintah melakukan aksi diskriminasi” terhadap mereka.
Sebanyak 60 petugas keamanan Israel terluka dan enam orang asal Ethiopia ditangkap selama demonstrasi berlangsung.
Sementara Menteri Keamanan Umum, Yitzhak Aharonovich mengatakan, seseorang tidak bisa menyalahkan kebijakan Israel atas cara masyarakat Israel secara keseluruhan yang berkaitan dengan orang Yahudi asal Ethiopia”.
Warga Israel asal Ethiopia melakukan aksi protes tiga tahun lalu, setelah beberapa sekolah menolak menerima anak-anak mereka.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Menurut data resmi, sekitar 125.000 orang Yahudi asal Ethiopia tinggal di Israel, di mana hampir 5.400 orang bertugas sebagai militer Israel. (T/P002/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel