Kuwait, MINA – Abdulaziz Al-Anjari, Kepala Pusat Penelitian dan Studi Rekonsiliasi di Kuwait, berpendapat, “Serangan terbatas yang dilakukan Israel terhadap Iran bukanlah awal dari perang komprehensif atau konflik yang meluas, tapi hanyalah motif pencitraan Netanyahu di internal Israel”.
Al-Anjari mengatakan dalam postingan di platform X, Sabtu (26/10), bahwa serangan Israel hanyalah penargetan yang disengaja terhadap situs-situs militer Iran tanpa merusak fasilitas nuklir atau minyaknya.
“Serangan itu pun dilakukan berdasarkan kesepakatan dan koordinasi sebelumnya dengan Gedung Putih, yang mencerminkan keterbatasan Israel menargetkan Iran,” ujarnya. Seperti dilaporkan Quds Press.
Menurutnya, motif Netanyahu di balik tindakan ini, terutama mengingat penurunan tajam popularitasnya bahkan di kalangan sekutu lamanya dan orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Dia menambahkan bahwa Netanyahu “berusaha untuk tampil sebagai pemimpin yang mampu melindungi keamanan Israel, yang memuaskan egonya di satu sisi dan memperkuat posisinya di sisi lain di tengah tantangan politik yang dia hadapi secara pribadi.” []
Analis Kuwait tersebut melanjutkan dalam postingannya, “Meskipun gerakan-gerakan ini dan kehebohan media yang menyertainya di Barat dan gaungnya di seluruh platform dan pakar di wilayah tersebut, situasi diperkirakan akan tetap seperti sekarang tanpa adanya eskalasi, setelah keadaan mereda.”
Dia juga mengatakan, Biden mungkin dapat menerapkan gencatan senjata di Gaza dalam beberapa pekan mendatang, terutama ketika ia berupaya mengakhiri masa kepresidenannya dengan stabilitas internasional melalui diplomasi dan ketenangan daripada terlibat dalam konflik yang meluas atau memperburuk situasi.
Serangan ke Iran
Baca Juga: Israel Peringatkan Warganya untuk Tidak Kunjungi Maladewa
Juru bicara tentara pendudukan Israel mengumumkan, saat fajar pada hari Sabtu, dimulainya serangan terhadap Iran, bertepatan dengan suara ledakan yang terdengar di ibu kota, Teheran.
Tentara pendudukan mengatakan bahwa mereka “saat ini menyerang sasaran-sasaran militer di Iran dengan cara yang tepat, dan bahwa pasukannya dalam keadaan siaga secara ofensif dan defensif.”
Pernyataan menambahkan bahwa serangan membombardir sasaran militer di Iran sesuai dengan arahan kepemimpinan politik.
Sementara itu, media resmi Iran mengumumkan bahwa beberapa ledakan terdengar di Teheran dan kota tetangga Karaj.[]
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)