Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Azhar Desak Negara-Negara Islam Ambil Sikap Tegas Pada Ben Gvir

Zaenal Muttaqin Editor : Ali Farkhan Tsani - Selasa, 27 Agustus 2024 - 07:09 WIB

Selasa, 27 Agustus 2024 - 07:09 WIB

28 Views

(Foto: File/ Quds Press)

Kairo, MINA – Universitas Al-Azhar Al-Sharif di Kairo Mesir pada Senin (26/8) menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam untuk mengambil tindakan serius dan tegas terhadap Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, terkait tindakan dan pernyataannya mengenai Masjid Al-Aqsa.

Al-Azhar menilai langkah-langkah yang dilakukan oleh tokoh Zionis ini sebagai tindakan kriminal dan terorisme yang harus dihentikan.

Dalam pernyataannya yang dikutip Quds Press, Al-Azhar mengutuk keras pernyataan provokatif Ben Gvir yang mengusulkan pendirian sinagog Yahudi di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.

“Pernyataan ini berasal dari mentalitas ekstremis yang tidak menghormati agama, kesucian, maupun hukum internasional,” tegas pernyataan Al-Azhar.

Baca Juga: Protes Netanyahu, Keluarga Sandera Mengikat Diri Di Tel Aviv

Al-Azhar juga mengingatkan, Masjid Al-Aqsa dengan seluruh area dan pelatarannya, merupakan hak sejarah umat Islam dan akan terus menjadi milik Islam, meskipun ada upaya Yudaisasi dari pihak Zionis.

Radio Israel mengutip pernyataan Ben Gvir yang mengklaim, dirinya berniat mendirikan sinagog di Bukit Bait Suci, istilah yang digunakan untuk menyebut kompleks Masjid Al-Aqsa.

Ben Gvir mengklaim, undang-undang memberi hak yang sama bagi umat Islam dan Yahudi untuk beribadah di lokasi tersebut.

Sekitar dua pekan lalu, Ben Gvir bersama anggota pemerintahan Netanyahu dan sekitar 3.000 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Cedera Psikologis Tentara Isreal Meningkat 172 Persen

Tindakan ini memicu kemarahan dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), yang menyatakan bahwa niat Ben Gvir untuk membangun sinagoga di dalam Masjid Al-Aqsa adalah deklarasi berbahaya. Hamas mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk bertanggung jawab dalam melindungi situs suci ini dari upaya Yudaisasi. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB: Tidak Ada Bukti Jejak Hamas di Sekolah yang Diserang Israel

Rekomendasi untuk Anda