Al-Azhar Kairo Kutuk Pembakaran Mushaf Al-Quran oleh Ekstrimis Yahudi di Hebron

Mushaf Al-Quran yang terbakar ditemukan di dekat Masjid Qaytoun di Kota Tua Hebron, yang sepenuhnya berada di bawah kendali tentara Israel.(Foto: WAFA)

Kairo, MINA – Al-Azhar Al-Syarif Kairo Mesir, lembaga Islam tertua yang dimiliki oleh umat Islam saat ini, mengutuk pembakaran dan perobekan lembaran atau , oleh pemukim ekstrimis Yahudi Israel di kota , Tepi Barat yang diduduki.

“Al-Azhar Al-Syarif menyatakan kutukannya yang kuat atas perbuatan jahat teroris Zionis, di Hebron, Palestina, yang merobek dan membakar lembaran Al-Quran,”  demikian Al-Azhar dalam sebuah pernyataan resminya pada Selasa (11/10) yang dilaporkan WAFA.

Al-Azhar juga menyatakan, perbuatan jahat tersebut merupakan sebuah adegan yang menunjukkan kebiadaban Zionisme, terorisme dan rasisme yang penuh kebencian.

Ini juga dilakukan di bawah keheningan yang tidak dapat diterima dari komunitas internasional yang gagal memainkan peran serius mengenai tidak dapat diganggu gugatnya orang-orang dan tempat-tempat suci mereka.

Al-Azhar menegaskan, Al-Quran akan tetap menjadi kitab suci yang membimbing umat manusia dan mengarahkannya pada nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keindahan.

“Jadi, kesuciannya tidak akan dikompromikan oleh dendam orang-orang rendahan, atau perbuatan tercela dari mereka yang mengobarkan intoleransi, dendam, kebencian, dan penyimpangan,” lanjut pernyataan Al-Azhar.

Orang-orang yang melakukan kejahatan tersebut memiliki sejarah kelam pembunuhan dan terorisme, dan tangan mereka ternoda oleh darah warga Palestina yang tidak bersalah.

Al-Azhar memperingatkan, kejahatan kaum Zionis ini memicu sentimen kekerasan dan kebencian dan bertentangan dengan perjanjian internasional.

Lembaga Islam tertua yang dimiliki oleh umat Islam saat ini itu menekankan perlunya persatuan Arab dan Muslim, dan pendirian mereka yang teguh dalam menghadapi para pelanggar kesucian pada simbol dan pedoman mereka.

Provokasi Hari Raya Yahudi

Direktur Departemen Wakaf di Hebron, Nidal Al Jabari, mengatakan kepada Anadolu Agency pada Senin (10/10), mushaf Al-Quran yang terbakar ditemukan di dekat Masjid Qaytoun di Kota Tua Hebron, yang sepenuhnya berada di bawah kendali tentara Israel.

Seorang pejabat Palestina itu menuduh pemukim ekstrimis Yahudi Israel membakar salinan Al-Quran tersebut, di kota Hebron, Tepi Barat.

Para ekstrimsi Yahudi itu menyarankan agar lembaran itu dibakar selama perayaan hari raya Yahudi dalam beberapa hari terakhir, menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Tidak ada komentar dari otoritas Israel atas tuduhan tersebut sejauh ini.

Kelompok Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, menyebut tindakan itu sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya” dan “provokasi sentimen umat Islam”.

Kota Tua Hebron sepenuhnya berada di bawah kendali tentara Israel di mana hampir 400 pemukim Israel tinggal di pos-pos permukiman yang dijaga oleh sekitar 1.500 tentara Israel.

Menurut Protokol Hebron tahun 1997 yang ditandatangani antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina, Hebron dibagi menjadi dua wilayah utama H1 dan H2.

Area H1 dikuasai oleh Otoritas Palestina sedangkan H2, yang meliputi Masjid Ibrahimi dan Kota Tua, berada di bawah kendali Israel.

Di bawah hukum internasional, Tepi Barat, termasuk Hebron, adalah wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.