Kairo, MINA – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat bertemu dengan Wakil Grand Syeikh Al-Azhar, Mohammed Abdel Rahman Al-Duweiny, di Kairo, Mesir.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti dengan Rektor Al-Azhar pada 6 November 2025 lalu, khususnya untuk mendukung keberlangsungan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang baru saja dibuka di Fakultas Bahasa dan Terjemah Al-Azhar.
“Kehadiran kami hari ini adalah untuk mengafirmasi dukungan penuh Kemendikdasmen terhadap eksistensi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Al-Azhar. Ini adalah bentuk keseriusan Indonesia dalam membangun kolaborasi akademik yang strategis dan berkelanjutan,” ujar Atip dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (26/11).
Merespons komitmen Indonesia, Al-Duweiny menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya. Menurutnya, kehadiran para pimpinan pendidikan Indonesia di Al-Azhar merupakan bukti nyata keseriusan Indonesia dalam kolaborasi akademik.
Baca Juga: 7 Cara Membentuk Anak Jadi Saleh di Zaman Rusak
Lebih lanjut, Al-Duweiny mengungkapkan bahwa Majelis Tinggi Al-Azhar akan mempertimbangkan pemberian “Al-Azhar Prize” untuk Kemendikdasmen RI sebagai bentuk apresiasi atas komitmen tersebut.
Selain itu, pihak Al-Azhar menyediakan sebidang tanah di kawasan kampus untuk kemungkinan pembangunan gedung Indonesia Center oleh pemerintah Indonesia.
“Kami menyambut baik tawaran strategis ini dan akan segera berkoordinasi dengan Mendikdasmen dan Bappenas untuk merealisasikan pembangunan Indonesia Center,” ujar Wamen Atip menanggapi tawaran tersebut.
Wamendikdasmen juga menyampaikan kekagumannya setelah menyaksikan langsung proses belajar-mengajar Program Studi Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Gelombang Sunyi di Balik Layar, Dilema Medsos pada Anak dan Seruan Kembali kepada Syariat
“Baru dua bulan berjalan, mahasiswa Al-Azhar sudah cukup fasih berbahasa Indonesia dan bahkan hafal menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’, ini sangat membanggakan,” ujarnya.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kairo, Abdul Muta’ali, menegaskan bahwa diplomasi pendidikan Indonesia–Mesir saat ini berada pada momentum yang sangat positif.
Ia menyebut bahwa mahasiswa Indonesia di Mesir merasakan kebanggaan tersendiri atas capaian diplomasi pendidikan Indonesia yang semakin mengokohkan posisi bangsa dalam kerja sama internasional.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic