Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Farobi dan Semangat “Toko Gaza” di Semarang

Rana Setiawan Editor : Arif R - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Pengusaha asal Semarang Al-Farobi saat diwawancarai Kantor Berita MINA saat di kantornya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).(Foto:Rana/MINA)

DI TENGAH riuhnya Kota Atlas, ada satu toko yang selalu dikaitkan dengan semangat perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina bernama “Toko Gaza.”

Pemilik “Toko Gaza”, Al-Farobi Subasir, percaya bahwa bisnis dan kemanusiaan bisa berjalan seiring, membawa perubahan besar bagi siapa saja yang memiliki hati untuk peduli.

Pemilik “Toko Gaza” beralamatkan di Jalan Suyudono No. 103, Bulustan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah ini, dengan tekad kuat, mengangkat semangat perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan Palestina dalam setiap langkah bisnisnya.

“Paling penting pegang tiga prinsip ini dalam setiap menjalankan wirausaha kita, rajin, jujur, dan tidak mudah menyerah dengan keadaan,” ujar Al-Farobi kepada Kantor Berita MINA saat diwawancarai di kantornya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025).

Baca Juga: Teungku Peukan, Ulama dan Tokoh Pejuang Aceh

Al-Farobi, yang kini berusia 57 tahun, memulai perjalanannya dari nol. “Toko Gaza” bukan hanya sekadar toko material bangunan, tetapi sebuah simbol perjuangan bagi kebebasan Palestina, khususnya Masjid Al-Aqsa yang masih dijajah Zionis Israel.

Nama “Gaza” sendiri dipilih bukan tanpa alasan. Kata itu memiliki makna yang dalam bagi Al-Farobi. Sebagaimana kita ketahui, Gaza adalah lambang keteguhan hati, meski penuh derita dan cobaan.

Kisahnya semakin menyentuh hati ketika putrinya menikah dengan warga asli Gaza, Palestina. Adalah Zulfa Salsabila binti Al-Farabi dengan Muhamed Al-Massri bin Yahya Mustafa melangsungkan akad nikahnya di Masjid Al-Hikmah, Jalan Suyudono 41, yang juga merupakan masjid bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan sekaligus tempat Imaam Masjid Al-Aqsha pernah menyampaikan khotbahnya di tempat itu.

Al-Farobi menyatakan, pernikahan ini merupakan wujud semangat persaudaraan dari bangsa Indonesia dengan rakyat Palestina. “Semoga pernikahan ini melahirkan generasi-generasi pejuang dan pembebas Al-Aqsha dan bumi Palestina dari penjajahan Zionis,” ujarnya.

Baca Juga: Ariel Sharon: Algojo Zionis dan Dalang Pembantaian Sabra-Shatila

Muhamed Al-Misri adalah pemuda dari Gaza yang masih memiliki darah keturunan Mesir dari ibunya. Tiga tahun lalu, ia bermaksud melanjutkan kuliah di Turki. Namun, pengembaraannya justru mengantarkan ia ke Indonesia dan hari ini ia menemukan jodohnya di Semarang.

Kini, mereka tinggal bersama di Semarang, mempererat ikatan solidaritas antarbangsa, dengan Palestina selalu ada dalam doa mereka. Untuk itu, “Toko Gaza” berdiri di tanah jawa itu sejak awal pernikahan tersebut pada 2018.

Sebagai seorang pengusaha sejati, Al-Farobi tidak hanya mengejar keuntungan. Baginya, setiap transaksi adalah wujud dari semangat sosial, yang bertujuan memberdayakan dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Kini, dengan 6 anak dan 4 cucu, Al-Farobi melangkah lebih jauh. Ia sedang mengembangkan usaha Habib Tour, sebuah travel umroh yang memungkinkan lebih banyak orang menjalankan ibadah ke Baitullah, menjadikan mimpi itu nyata.

Baca Juga: Abu Haji Salim Mahmudi Lamno, Ulama Aceh ahli Tasauf

Motivasi Al-Farobi dalam berbisnis bukan hanya soal materi, tetapi juga semangat solidaritas dan sosial yang tak pernah pudar. Baginya, setiap langkah adalah perjuangan untuk kemanusiaan dan kebebasan, termasuk pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Tumin, Ulama Kharismatik Aceh

Rekomendasi untuk Anda