Al-Fatah Juara Umum Festival Islam MIPA UNILA Se-Lampung

Bandar Lampung, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung raih juara umum pada Festival Islam Lomba Islami 2019 tingkat SMP sederajat se-Provinsi Lampung.,

Festival ini diselenggarakan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung pada Sabtu, Ahad (19-20/10). Demikian Ketua Bidang Minat dan Bakat Santri dari Majelis Pengasuhan Santri (MPS) Ponpes Shuffah Hizbullah Al-Fatah, Arief Saefulloh MD mengatakan, Ahad (20/10) kepada MINA.

“Alhamdulillah santri kita menjadi juara umum setelah memenangkan beberapa perlombaan di event ini, baik tingkat Madrasah Tsanawiyah maupun Aliyah,” tuturnya.

Di tingkat SMP sederajat, Al-Fatah berhasil raih juara 1, 2 dan 3 pada cabang lomba Tahfidzul Quran, juara 1 lomba Dai Daiyah dan juara 2 lomba Cipta Baca Puisi.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Adapun di tingkat SMA sederajat, Al-Fatah juga berhasil raih juara 1 dan 2 pada cabang lomba Tahfidzul Quran.

Pimpinan (Mudirus Shuffah) Al-Fatah, Muflihuddin, Lc., mengucapkan syukur atas diraihnya juara umum pada festifal tersebut.

“Syukur Alhamdulillah, tidak ada kemenangan tanpa perjuangan,” katanya terkait kemenangan santri pada festival

Namun Muflihuddin mengingatkan santri untuk tidak mudah puas saat meraih prestasi agar terus bersyukur dan meningkatkan lagi prestasi yang selama ini diraih.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Perlu diingat bahwa kemenangan itu kita raih bukan karena hebatnya kita, namun bisa juga karena lemahnya lawan,” katanya.

Ia berharap, santri Al-Fatah dan almamater selalu diberikan yang terbaik oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

“Semoga Allah Subhanahu Wata ala selalu memberikan yang terbaik dan menjayakan selalu para santri Al-Fatah dan almamater kita tercinta, Aamiin,” katanya. (L/hbb/B01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru