DALAM Islam, konsep Al-Jama’ah merujuk kepada kesatuan umat dalam kebenaran berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kata jama’ah berasal dari bahasa Arab yang berarti kelompok atau himpunan. Secara istilah, Al-Jama’ah adalah kaum Muslimin yang bersatu di atas kebenaran dengan mengikuti petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عليكم بالجماعة، فإنما يأكل الذئب من الغنم القاصية
“Wajib bagi kalian untuk bersama Al-Jama’ah, karena sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang menyendiri.” (HR. Abu Dawud, no. 5476)
Allah Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk bersatu dalam tali agama-Nya dan melarang perpecahan. Firman Allah,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 103). Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah perintah untuk tetap bersatu dalam Islam dan meninggalkan segala bentuk perpecahan.
Baca Juga: Hidup Berjama’ah: Kunci Sukses Dunia dan Akhirat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan bahwa Al-Jama’ah adalah jalan keselamatan,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَجْمَعُ أُمَّتِي عَلَى ضَلَالَةٍ، وَيَدُ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku di atas kesesatan, dan tangan Allah bersama Al-Jama’ah.” (HR. Tirmidzi, no. 2167). Hadis ini menegaskan bahwa keselamatan umat ada dalam kebersamaan di atas kebenaran.
Sementara itu, umat Islam yang tercerai-berai akan mudah ditaklukkan oleh musuh-musuhnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan dalam sabdanya,
مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ، مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barang siapa yang memisahkan diri dari Al-Jama’ah sejengkal saja, lalu ia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah.” (HR. Muslim, no. 1848)
Baca Juga: 15 Cara Berjuang Membela Palestina
Kebangkitan umat Islam hanya akan terjadi jika mereka bersatu dalam satu barisan yang kuat. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” (Qs. As-Saff [61]: 4)
Al-Jama’ah adalah wadah utama dalam menegakkan syariat Islam. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyatakan bahwa persatuan dalam Islam adalah sarana utama dalam menegakkan hukum Allah di muka bumi.
Kepemimpinan dalam Al-Jama’ah
Baca Juga: Pembantaian Jurnalis di Gaza, Kebenaran yang Dibungkam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا كَانَ ثَلَاثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ
“Jika ada tiga orang dalam perjalanan, hendaklah mereka mengangkat salah satu sebagai pemimpin.” (HR. Abu Dawud, no. 2858). Ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan dalam Al-Jama’ah untuk menjaga ketertiban dan kebangkitan umat.
Agar pilar utama Al-Jama’ah ini kokoh maka ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) harus dipahami menjadi pilar utama dalam membangun Al-Jama’ah yang kokoh. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (Qs. Al-Hujurat [49]: 10)
Baca Juga: 9 Strategi Media Barat dalam Menampilkan Isu Palestina secara Bias
Peran Ulama dalam Memperkuat Al-Jama’ah
Para ulama adalah penjaga kemurnian ajaran Islam dan harus membimbing umat dalam Al-Jama’ah. Imam Asy-Syafi’i berkata, “Jika engkau melihat seseorang mengikuti Al-Jama’ah, maka ketahuilah bahwa ia berada di atas kebenaran.”
Tarbiyah Islamiyah (pendidikan Islam) adalah bagian integral dalam membangun Al-Jama’ah yang berkualitas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari, no. 5027)
Baca Juga: Sejarah Yahudi adalah Sejarah Kekalahan
Selain itu, perekonomian Islam yang berbasis jama’ah adalah salah satu cara menguatkan umat. Islam mendorong kerjasama ekonomi dengan prinsip keadilan. Dakwah yang dilakukan secara berjamaah lebih efektif dibandingkan dakwah individu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا تَجْتَمِعُ أُمَّتِي عَلَى ضَلَالَةٍ
“Umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan.” (HR. Ibn Majah, no. 3950)
Islam mengajarkan ketaatan kepada pemimpin selama tidak bertentangan dengan syariat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ
“Barang siapa yang menaati aku, maka ia telah menaati Allah, dan barang siapa yang mendurhakaiku, maka ia telah mendurhakai Allah.” (HR. Bukhari, no. 2957). Al-Jama’ah juga harus selalu berpegang teguh pada aqidah yang lurus, tanpa terpengaruh oleh pemikiran yang menyimpang.
Baca Juga: Jelajah Bumi Para Nabi
Al-Jama’ah adalah pilar kebangkitan umat Islam. Dengan berpegang teguh kepada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah serta bersatu dalam jama’ah, umat Islam akan kembali jaya. Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Jika engkau ingin selamat, tetaplah bersama Al-Jama’ah, karena tangan Allah bersama mereka.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menjaga Diri dari Godaan Duniawi di Akhir Ramadhan