Doha, MINA – Kantor berita Al Jazeera meluncurkan situs berita berbahasa Mandarin, menargetkan populasi Cina yang berjumlah 1,4 miliar orang.
Proyek tersebut merupakan yang pertama dari penyedia berita Arab yang berbasis di Qatar itu dan merupakan bagian dari strategi untuk terlibat dengan pemirsa Cina.
Al Jazeera ingin mengembangkan kesuksesan kontennya di platform media sosial Cina yang populer, Weibo, Meipai dan WeChat.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
“Hari ini kami menyaksikan tonggak sejarah Al Jazeera lainnya dalam memperluas layanan kami ke khalayak Cina yang besar,” kata Mostefa Souag, Direktur Jenderal Al Jazeera Media Network, Senin (1/1).
“Dengan diluncurkannya situs Mandarin Al Jazeera, kami terus meningkatkan jangkauan global kami dengan konten editorial yang unik, sekaligus membangun jembatan antara budaya dan meningkatkan pertukaran informasi,” katanya.
Persiapan proyek ini diawasi oleh Kepala Biro Al Jazeera di Beijing, Ezzat Shahrour, yang meninggal pada tanggal 23 Desember lalu.
Direktur Eksekutif Digital Al Jazeera Yaser Bishr mengatakan bahwa situs baru tersebut akan menjadi pintu gerbang bagi lebih dari 700 juta pengguna internet di Cina “untuk mempromosikan nilai toleransi, penghormatan, hak dan kebebasan sambil mematuhi prinsip-prinsip profesional”.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Al Jazeera meluncurkan saluran Arab pada tahun 1996, saluran Inggris pada tahun 2006, dan kanal Balkan pada tahun 2011. Ada juga rencana untuk situs berbahasa Indonesia pada waktu mendatang. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki