Kairo, 5 Muharram 1434/9 November 2013 (MINA) – Al-Jazeera Mubashir Mesir melaporkan, surat bocoran yang menyatakan para pemimpin Ikhwanul Muslimin sengaja dipermalukan sebelum kehadiran mereka di pengadilan pada 4 November lalu dengan presiden terguling Muhammad Mursi.
Berdasarkan surat yang ditulis para pemimpin Ikhwanul Muslimin yang kemudian diselundupkan ke luar dari Penjara Tora tempat mereka ditahan sekarang, media Mesir menyiarkan laporan yang menggambarkan bagaimana para pemimpin dipermalukan.
Al-Jazeera melaporkan, dalam surat itu para pemimpin Ikhwan mengatakan, mereka dibawa ke ruang sidang pukul 3 pagi dan harus menunggu sampai pukul 10 pagi saat muncul di depan kursi terdakwa.
Mereka juga menulis tidak ada perekam atau kamera yang diizinkan masuk ke ruang sidang. Hanya intelijen yang diizinkan untuk merekam, memanipulasi, dan menyiarkan rekaman yang sudah disunting, lapor MEMO yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Para pemimpin Ikhwanul Muslimin menambahkan, pengacara tidak menemui mereka sebelum sidang di pengadilan. Para pemimpin Ikhwan mengeluhkan karena belum bertemu pengacara mereka sejak ditangkap.
Menurut informasi yang disebutkan dalam surat-surat itu, keluarga dan pengacara delapan anggota Ikhwanul Muslimin yang dibunuh di depan istana kepresidenan Al-Itihadiya tidak diizinkan untuk menghadiri sidang.
Delapan dari 12 orang meninggal di depan istana kepresidenan itu pada Desember 2012 itu menjadi tuntutan jaksa kepada Mursi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin lainnya yang dituduh menghasut kekerasan dan pembunuhan terhadap para korban tersebut.
MEMO menambahkan, para pemimpin Ikhwan menulis panel pengadilan sebelumnya berjanji akan memberi kesempatan untuk mengatakan apa yang para terdakwa inginkan di pengadilan. Namun, selama sidang mikrofon mereka diambil sampai akhir dan tidak dipersilahkan mengemukakan pendapatnya.(T/P03/P02)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama