Gaza, MINA – Media Al-Jazeera menegaskan bahwa wartawannya yang berada di Gaza bukanlah anggota kelompok Hamas atau Jihad Islam, tetapi mereka semua adalah murni wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik.
Sebelumnya, militer Israel menuduh enam wartawan Al-Jazeera yang meliput di Gaza sebagai anggota kelompok militan Hamas atau Jihad Islam. Al-Jaazera melaporkan, Kamis (24/10)
Militer Israel menerbitkan dokumen yang mereka klaim membuktikan bahwa keenam jurnalis itu memiliki afiliasi militer dengan kedua kelompok perlawanan di Gaza.
Hamas dan Jihad Islam adalah kelompok perjuangan yang berbasis di Gaza. Mereka pantang menyerah dan terus melakukan perlawanan terhadap Israel yang mencoba menguasai Gaza dengan berbagai cara, termauk aksi genosida.
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu
Al-Jazeera menyatakan, tuduhan terhadap wartawan itu hanya sebagai alasan bagi Israel untuk menargetkan mereka dan membungkam kerja jurnalistik.
Pada tahun 2023 lalu, wartawan Al-Jazeera yang berkebangsaan AS, Shiren Abu Akleh juga menjadi target peluru Israel saat ia meliput sebuah aksi demonstrasi di Tepi Barat.
Serangan Israel kepada wartawan sudah kerap kali terjadi. Saat ini lebih dari 150 wartawan di Palestina dari berbagai negara yang menjadi korban serangan Zionis Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Kecam Perintah Israel yang Menyita Pengeras Suara di Masjid