Sanaa, 20 Shafar 1435/22 Desember 2013 (MINA) – Pemimpin militer Al-Qaeda Yaman meminta maaf dan mengakui kesalahan kelompoknya karena telah menyerang rumah sakit di Sanaa, ibukota Yaman melalui media al-Qaeda, al-Mallahem pada Sabtu (21/12).
“Sekarang kami mengakui kesalahan dan dosa kami,” kata Qassim al-Rimi, komandan al-Qaeda di Semenanjung Arab.
Al-Rimi menyebutkan, salah satu anggotanya tidak mematuhi perintah dan menyerang sebuah rumah sakit Kementerian Pertahanan pada 5 Desember yang menewaskan 52 orang, lapor Al-Jazeera yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
“Kami meminta maaf dan berbelasungkawa kepada keluarga korban. Kami bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di rumah sakit,” katanya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Al-Rimi mengatakan bahwa para penyerang diperingatkan sebelumnya untuk tidak masuk rumah sakit dalam kompleks atau tempat untuk berdoa di sana.
Tujuh orang asing dari Jerman, India, Filipina, dan Vietnam termasuk di antara orang-orang yang tewas, semuanya tenaga bantuan di rumah sakit.
Sebelumnya, televisi pemerintah Yaman menyiarkan video yang menunjukkan seorang pria bersenjata menyerang dokter dan staf rumah sakit lainnya. Beberapa anggota al-Qaeda mencoba untuk mengabaikan video yang dianggap palsu dalam posting di internet. Tapi banyaknya protes yang muncul membuat kelompok tersebut mengeluarkan pernyataan penyesalan yang tidak biasa.
“Kami berlepas diri dari apa yang saudara kami lakukan,” kata al-Rimi. “Kami tidak memerintahkan dia melakukannya dan kami tidak senang dengan apa yang dia lakukan”.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Namun al-Rimi mengatakan meskipun kelompok membuat kesalahan, “kami terus dengan jihad kami.” Al-Rimi mengulangi klaim al-Qaeda sebelumnya bahwa Kementerian Pertahanan diserang karena menjadi tempat ruang kontrol drone (pesawat tanpa awak) dan ahli Amerika.
Dia juga mengatakan bahwa markas keamanan yang digunakan oleh Amerika dalam perangnya adalah “sasaran yang sah”. Dia juga memperingatkan bahwa para pejuang juga akan menyerang setiap pos militer lainnya dan kamp-kamp yang bekerja sama dengan drone mata-mata Amerika, menanam chip dan memberikan informasi. “Kami memiliki daftar panjang tempat-tempat ini,” kata al- Rimi.
Serangan drone AS di Yaman telah menimbulkan kerugian besar bagi al-Qaeda dan merupakan bagian dari kampanye bersama antara AS dengan Yaman dalam melawan kelompok yang dianggap paling berbahaya Washington. Tapi serangan drone 12 Desember terhadap konvoi pesta pernikahan yang menewaskan 15 orang, memicu kemarahan masyarakat Yaman terhadap AS dan pemerintah di Sanaa. Parlemen Yaman kemudian mendesak pemerintah mengakhiri penggunaan wilayah udara Yaman oleh pesawat tak berawak AS. (T/P09/P01).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan