Gaza, MINA – Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, pada Ahad (19/10) menegaskan kembali komitmen penuhnya terhadap pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di seluruh wilayah Jalur Gaza, sekaligus membantah keterlibatan maupun pengetahuan terkait insiden yang dilaporkan terjadi di Rafah.
“Kami menegaskan komitmen penuh untuk melaksanakan seluruh poin yang telah disepakati, terutama gencatan senjata di seluruh wilayah Jalur Gaza,” tegas al-Qassam dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Al Mayadeen.
“Tidak memiliki informasi tentang peristiwa atau bentrokan apa pun di wilayah Rafah, karena area tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan pendudukan Israel. Rafah dan wilayah sekitarnya adalah zona merah yang dikendalikan oleh pasukan pendudukan,” lanjut pernyataan tersebut.
Al-Qassam menambahkan, komunikasi dengan unit-unit mereka yang tersisa di Rafah telah terputus sepenuhnya sejak pertempuran kembali pecah pada Maret 2025.
Baca Juga: Dua Tentara Israel Tewas Ternyata Akibat Buldoser Pemukim, Bukan Serangan Hamas
“Kontak telah terputus dengan kelompok kami di sana sejak perang kembali dimulai pada Maret tahun ini. Kami tidak tahu apakah mereka telah gugur atau masih hidup,” lanjutnya.
Oleh karena itu, al-Qassam menegaskan tidak memiliki keterkaitan dengan peristiwa apa pun di wilayah tersebut dan tidak dapat berkomunikasi dengan para pejuangnya di sana.
Sementara itu, militer Israel melaporkan dua tentaranya tewas dan dua lainnya terluka dalam apa yang disebut sebagai insiden keamanan di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.
Media Israel menyebut insiden itu terjadi akibat dua serangan terpisah, yakni tembakan penembak jitu dan ledakan alat peledak yang menargetkan pasukan pendudukan.
Baca Juga: Ben-Gvir Desak Netanyahu Lanjutkan Perang di Gaza
Sebagai tanggapan, pasukan Israel melancarkan serangan udara dan artileri ke sejumlah lokasi di Rafah. Sumber lokal melaporkan ledakan terjadi di beberapa titik di wilayah selatan kota tersebut.
Pemerintah Gaza menyebut pasukan pendudukan Israel telah melakukan 47 pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata yang baru diumumkan awal pekan ini. Akibat serangan tersebut, 38 warga Palestina syahid dan 143 lainnya terluka.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Hamas ke Mesir Bahas Implementasi Gencatan Senjata Gaza