AL-QASSAM: BLOKADE BERLANJUT DAN PENUNDAAN REKONTRUKSI GAZA ADALAH PEMICU LEDAKAN BARU

juru bicara resmi Brigade Izzuddin Al Qassam
, juru bicara resmi Brigade Izzuddin Al Qassam dalam acara perayaan bertajuk “Masa kemenangan untuk Al Aqsa dan syuhada yang mulia”. (Foto: MINA)

Gaza, 21 Muharam  1435/14 November 2014 (MINA) , Juru bicara resmi Brigade Izzuddin Al Qassam sayap militer gerakan perlawanan Islam “Hamas”, Abu Ubaidah menegaskan, sekiranya ada pemicu ledakan baru di maka itu adalah blokade yang masih berlanjut serta penundaan proyek rekontruksi Jalur Gaza, dan Israel adalah pihak yang bertanggung jawab atas semua itu.

Abu Ubaidah menyampaikan hal itu pada acara perayaan bertajuk “Masa Kemenangan Bagi Al Quds Dan Para Syuhada Yang Mulia” yang digelar oleh gerakan “Hamas” di kota Rafah selatan Jalur Gaza, Kamis s0re waktu setempat.

Dia menambahkan, bahwa para pejuang palestina senantiasa menarik pelatuk mereka sampai berhasil membebaskan seluruh tanah Palestina secara menyeluruh.

“Apa bila musuh (Israel) berbahagia karena telah berhasil membunuh para komandan Qassam di Rafah maka selanjutnya darahlah yang akan mengalir dari mata-mata mereka”, lanjut sang juru bicara, yang diliput langsung oleh kontributor Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza.

Abu Ubaidah juga menyampaikan, bagaimana Israel telah salah dalam menilai kemampuan para pejuang Palestina di Jalur Gaza, sehingga tindakan nekat Israel melakukan agresi militer berakhir dengan kekalahan karena ada perlawanan dari para pejuang Palestina.

“Musuh mengira bahwa mereka telah sukses besar setelah pembunuhan yang mereka lakukan terhadap komandan Al Qassam Ahmad Al Ja’bari yang disusul dengan pertempuran Hijarot Assijjil pada tahun 2012 silam, mereka mengira bahwa kekuatan para pejuang di Jalur Gaza melemah dan cadangan senjata telah habis. Namun mereka terkejut melihat kenyataan bahwa hanya dalam waktu dua tahun para pejuang di Jalur Gaza telah menjelma menjadi kekuatan yang akhirnya membuat mereka menyerah pada pertempuran pada “Al Aashf Al ma’kul” tahun 2014 ini,” ungkap Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah juga menegaskan, saat ini Israel tampak tergesa-gesa berusaha memungut kembali bekas air cuci muka mereka yang sudah terlanjur jatuh. Dan mengatakan bahwa bayang-bayang perjuangan di Jalur Gaza telah merindangi Al-Quds dan Tepi Barat, di mana saat ini di sana pertempuran sedang berlanjut dan darah syuhada di pertempuran Al-Ashf Al-Ma’kul masih mengalir di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.

Penampilan di depan umum kali ini terhitung yang pertama kalinya bagi Abu Ubaidah, sejak agresi militer terakhir oleh Israel yang berlangsung sejak tanggal 7 Juli hingga 26 Agustus silam dan bertepatan dengan meningginya berbagai aksi perlawanan yang terjadi setiap harinya di Al-Quds dan Tepi Barat.

“Kami datang kali ini setelah kurang lebih 80 hari sejak berakhirnya pertempuran Al-Ashf Al-Ma’kul dan dalam kelanjutan revolusi rakyat Palestina yang sedang meradang di Al-Quds. dan kami katakan bahwa hari ini revolusi yang dulu kala dimulai dari Al-Quds telah kembali datang di Al-Quds tepat di hadapan para penjajah dan akan meluas sebagai mana para penjajah memperluas ekspansinya,” papar Abu Ubaidah.

Sebelum mengakhiri pidatonya, Abu Ubaidah menyampaikan untuk menunda pengumuman terkait berapa jumlah tentara Israel yang saat ini menjadi tawanan Al-Qassam dan selama ini ditunggu-tunggu untuk didengar oleh rakyat Palestina di Jalur Gaza.

“Kami mengetahui bahwa kalian wahai rakyat dan umat bahwa kalian sedang menunggu sebuah konfirmasi khusus dari Al-Qassam sebagai mana yang kalian telah lihat di medan pertempuran, namun kami tegaskan bahwa rakyat dan umat kami tidak akan mendengar kecuali hal-hal yang membahagiakan mereka, melegakan dada mereka dan menegakkan kepala mereka, akan tetapi Al Qassam faham benar apa yang harus mereka katakan, bagaimana caranya, dimana tempatnya dan kapan waktu nya,” tegas Abu Ubaidah mengakhiri pidatonya. (L/K02/K03/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0