Gaza, 21 Rajab 1437/29 April 2016 (MINA) – Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan, jika blokade Israel terhadap Gaza terus belanjut, maka akan terjadi perlawanan rakyat yang sangat besar.
Juru bicara Al-Qassam, Abu Ubayda tampil dalam festival “Senandung Intifadhah” yang digelar Hamas di Gaza, Kamis (28/4) untuk menegaskan dua pilihan, hentikan blokade atau meletus perlawanan.
“Bebaskan blokade atau meletus,” kata Abu Ubayda sebanyak tiga kali. Abu Ubayda dikelilingi oleh prajurit bertopeng lainnya, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara prajurit lainnya mengucapkan yel-yel “bebas blokade atau meletus” dengan lantang. Tanpak jelas situasi di Gaza semakin buruk di tengah berlanjutnya blokade.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Sementara itu, gerakan Hamas menegaskan, perlawanan dari warga Gaza tak akan pernah surut. Hamas memperingatkan bahwa pihaknya terus menyiapkan diri untuk hari pembebasan. Jika situasi meletus maka Israel akan menerima kerugian yang belum pernah terbayangkan.
Seorang mantan tawanan dari Tepi Barat dan juru bicara Hamas, Abdur Rahman menegaskan dalam sambutannya di festival itu bahwa tanah Palestina adalah tanah murni milik umat Islam yang terikat dengan akidah.
“Jangan kalian terkelabui bahwa Gaza sibuk dengan lukanya. Gaza terus panas dan mengasah. Jika meletus maka akan membuat kerugian besar bagi Israel,” tegasnya.
Hingga saat ini, Intifadhah Al-Quds dan Tepi Barat masih terus berlanjut karena kecintaannya sangat kuat kepada Palestina, Al-Aqsha dan Al-Quds dari warga Tepi Barat dan Al-Quds.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Gaza diblokade sejak Hamas menguasai penuh wilayah itu tahun 2006 dan semakin keras selama beberapa tahun terakhir hingga Israel menyetop pasokan semen untuk rekontruksi. Semua sektor kehidupan di Jalur Gaza mengalami krisis. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat