Gaza, MINA – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, memanfaatkan sekitar 3.000 peluru yang tidak meledak yang ditinggalkan oleh tentara pendudukan Israel di Gaza untuk bahan membuat bom rakitan.
Sebuah laporan mengungkapkan, peluru-peluru tersebut telah menjadi sumber daya yang digunakan oleh untuk memproduksi ribuan alat peledak rakitan yang digunakan untuk menargetkan tank dan kendaraan militer Israel, menurut Anadolu Agency, Rabu (7/5).
Marker, suplemen keuangan surat kabar Haaretz, mengatakan bahwa jumlah peluru Israel yang tidak meledak di Gaza telah meningkat secara signifikan.
Diperkirakan dalam beberapa periode tercatat hingga 20% bom yang digunakan di Jalur Gaza gagal meledak.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Sergap Pasukan Pendudukan di Khan Younis
Organisasi lokal dan internasional telah berulang kali memperingatkan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh persenjataan yang tidak meledak di seluruh Jalur Gaza.
Situs web tersebut mengatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh tentara Israel mengungkapkan bahwa banyak ledakan besar yang menargetkan kendaraannya di Gaza, termasuk ledakan tank Januari lalu, berasal dari peluru Angkatan Udara yang tidak meledak yang didaur ulang oleh pejuang Al-Qassam.
Pada akhir tahun 2024, militer Israel telah melancarkan lebih dari 40.000 serangan udara di Jalur Gaza, menurut sumber yang sama.
Badan Penanggulangan Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) memperkirakan bahwa antara 5% hingga 10% dari amunisi ini tidak meledak saat terkena benturan. []
Baca Juga: Kepala UNRWA Tolak Rencana Israel Ganti Sistem Distribusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)