Gaza, MINA – Juru bicara sayap militer gerakan Hamas Brigadir Al-Qassam, Abu Obeida mengatakan pada hari Senin (8/7), bahwa akibat dari pertempuran “Ujung Pedang” tahun 2014 silam masih mengguncang kekuatan sistem keamanan dan militer Israel.
Menurut Abu Obeida dalam sebuah pernyataan pers di saluran Telegram, bahwa rakyat Gaza dan para mujahidnya telah menunjuk aksi heroiknya di garis perlawanan selama Pertempuran 2014, yang mengejutkan lawan dan juga kawan.
Tentara Israel mengakui pada hari Ahad (7/7) bahwa pasukan khusus miliknya gagal melakukan infiltrasi intelijen di Khan Younis, pada 11 November 2018 itu dan mengakibat tewasnya seorang perwira Israel dengan pangkat kolonel, dan yang lainnya luka ringan, seperti dikutip Safa.
Abu Obeida menambahkan, bahwa sejak akhir pertempuran tahun 2014 tidak menghentikan roda persiapan dan peningkatan kemampuan untuk melawan penjajah, yang melihat beberapa perlawanan selama pertempuran unung pedang, yang akibatnya masih mengguncang pilar keamanan dan militer pendudukan Israel.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Juru bicara Brigade Qassam mengatakan, bahwa apa yang diselamatkan oleh perlawanan jauh lebih besar.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth pada Kamis (4/7) melaporkan, bahwa komandan operasi khusus di divisi intelijen militer tentara Israel mengundurkan diri dari jabatannya, karena kegagalan operasi infiltrasi yang dilakukan oleh pasukan khusus di Khan Younis di Jalur Gaza selatan November lalu.
Brigade Qassam meluncurkan operasi, “pedang,” dan mengkonfirmasi bahwa mereka dapat mencapai tahap lanjut dalam mengungkap kaitan dari operasi khusus dan serius, yang memulai pasukan khusus untuk mengimplementasikan dan menemukan pada bulan November di timur Khan Khanis dan menimbulkan bentrokan kemudian tujuh martir gugur, dipimpin oleh pemimpin Qassam Nur Baraka. (T/B05/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat