Gaza, 11 Syawwal 1435 / 7 Agustus 2014 (MINA) – Abu Ubaida, juru bicara Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, menegaskan Kamis (7/8) pukul 21.15 waktu Gaza, tidak akan menghentikan peperangan tanpa terbukanya Jalur Gaza secara total.
“Kami tidak bisa menerima berakhirnya peperangan ini tanpa dihentikannya serangan Zionis secara total dengan segala bentuknya dan diangkatnya blokade atas Gaza, terutama dibukanya pelabuhan Gaza”. Tegas Abu Ubaida dalam pernyataan resminya yang disiarkan media Gaza Kamis malam sebagaimana dilaporkan Tim Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Ia menyatakan, para pejuang Al Qassam telah siap untuk kembali ke pertempuran dan akan menghancurkan tentara musuh.
“Kami tegaskan, kami siap kembali ke pertempuran dan akan kami bawa para penjajah zionis ke pertempuran besar,” kata Abu Ubaida.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Lebih lanjut ia menyatakan, “Keputusan apapun terkait operasi darat skala besar berarti kehancuran tentara Zionis Israel, baik itu terbunuh, terluka, tertawan, dan kendaraan lapis baja dan senjata kalian akan menjadi bahan tertawaan dunia”
Abu Ubaida juga menyatakan, “Kami meyakini bahwa segala tuntutan yang kami ajukan sesungguhnya tidak perlu dirundingkan, karena semua tuntutan tersebut merupakan bagia dari hak asasi manusia yang sesuai dengan seluruh hukum dan adat internasional”.
“Jika semua tuntutan rakyat Palestina tidak terpenuhi maka kami menghimbau kepada juru runding Palestina di Kairo untuk menarik diri dari perundingan tersebut.”
“Apabila tuntutan ini tercapai silahkan perpanjang gencatan senjata namun jika tidak maka segera tarik diri kalian dari permainan ini semua. Dan kami tegaskan bahwa para pejuang Palestina dengan izin dan kekuatan Allah, mampu menerapkan dan memaksa –Zionis Israel- untuk melaksanakan syarat syarat yang diajukan oleh rakyat Palestina” ujar Abu Ubaida penuh keyakinan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dalam pembicaraan di Kairo, tuntutan mendasar rakyat Palestine antaranya adalah terbukanya blockade Gaza yang sudah mendera selama bertahun tahun, sedangkan Israel belum menyetujui semua tuntutan tersebut.
Sementara itu Kamis malam, Menteri Luar Negeri Israel, Avidgor Liberman, setelah Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata, menyatakan, Hamas memaksa untuk melakukan peperangan.
Perkembangan lain sebelumnya adalah Menteri Keuangan Israel sendiri sudah mengaku, Israel telah mengeluarkan biaya yang sangat besar dan menyakitkan pada perang kali ini.
“Kita telah membayar harga yang sangat mahal pada operasi saat ini, sangat menyakitkan kita, tapi saya juga merasa bangga dengan sakit ini” ujarnya di kantor media Israel, Ynetnews.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ratusan tentara Israel telah tewas dalam peperangan di Gaza, sebagian besar dalam serangan darat yang dilancarkan Israel. Al Qassam sendiri meyatakan, setidaknya 150 tentara Israel ditewaskan dan ratusan lainyya terluka dalam baku tembak langsung dengan tentara penjajah Israel.
Sementara itu media Israel sendiri menyatakan, kerugian awal akibat operasi Israel ke Gaza mencapai 9 milyar shekel atau 31,5 triliun rupiah terutama untuk pembiayaan perang dan kerugian dalam sSIAPektor pariwisata. (L/K01/K02/IR)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon