Gaza, 17 ramadhan 1435/15 Juli 2014 – Menjelang terbit fajar, Selasa, 15 Juli 2014, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam mengeluarkan statemen yang menyebutkan dengan tegas, pihaknya tidak akan melakukan gencatan senjata dan akan meneruskan peperangan.
“Kami dari Brigade Izzuddin Al Qassam tidak akan menerima prakarsa gencatan senjata, baik secara formal ataupun informal,” demikian keterangan militer yang dikeluarkan oleh Al Qassam pada situs resminya, Selasa.
Lebih lanjut Al Qassam menyatakan bahwa gencatan senjata berarti sikap tunduk dan menunjukkan lemahnya rakyat Palestina dihadapan musuh.
“Menerima gencatan senjata hanya mempertontonkan kelemahan dan menunjukkan kita tunduk dihadapan musuh, maka kami secara tegas dan jelas menolak prakarsa tersebut,” demikian isi pernyataan Al Qassam lebih lanjut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dibagian akhir Al Qassam juga menegaskan, akan melanjutkan perlawanan. Al Qassam bahkan akan semakin gencar dan keras, sebagai bentuk janji terhadap rakyat dan kesetiaan terhadap darah para syuhada Al Ashfh Al Ma’kul.
“Kami akan meneruskan perlawanan terhadap Zionist Israel, bahkan akan bertambah gencar dan keras, karena kami setia pada darah para syuhada perang Al ‘Ashf Al Ama’kul, serta darah para syuhada tersebut tidak akan sia-sia dan tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun di dunia ini,” demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Sebelumnya diberitakan Kabinet Israel akan menerima tawaran gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir, Selasa (15/7) pagi waktu Gaza, demikian sumber sumber media Israel menyatakan pada ahad (14/7) malam.
Bahkan direncanakan Jhon Kerry akan tiba di Kairo, Senin (15/7) pukul 06.00 pagi untuk membicarakan gencatan senjatai, sementara PM Israel Benyamin Netanyahu akan mengadakan rapat pada hari yang sama di Tel Aviv pukul 07.00 pagi.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mendengar kabar yang beredar, salah satu petinggi Hamas yang juga mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya mengadakan keterangan pers pada Ahad (14/7) malam dalam sebuah video yang disiarkan oleh stasiun Tv Al Aqsha.
Ismail Haniya menyatakan bahwa tidak ada gencatan senjata tanpa dibukanya blokade terhadap Gaza, dan pihaknya akan tunduk pada keputusan para pejuang yang berada di lapangan apapun bentuk keputusan tersebut.(L/Nurikhwan/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza